Bitcoin Halving 2024 Jadi Pemanis Investasi Kripto Saat Ini
Dalam satu tahun terakhir, Bitcoin (BTC) menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan BTC terhadap dolar AS sejak 21 Juli 2022 hingga 21 Juli 2023 sekitar 29%.
Dengan demikian Bitcoin halving yang akan terjadi pada 2024 menjadi momen penting yang perlu diperhatikan investor kripto. Terlebih data historis menunjukkan harga aset digital papan atas ini selalu terapresiasi setelah masa tersebut.
Bitcoin halving adalah peristiwa yang terjadi empat tahun sekali ketika block reward atau imbal hasil yang diperoleh para penambang Bitcoin dipotong setengah. Adapun tujuannya antara lain untuk membatasi pasokan dan menekan inflasi.
Halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada bulan April 2024, sebuah proses yang dirancang untuk memperlambat pelepasan BTC yang pasokannya dibatasi hingga 21 juta. Di mana 19 juta di antaranya telah ditambang.
Dalam kanal Youtube Katadata.co.id bisa dikatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang pas untuk berinvestasi pada aset kripto, khususnya BTC.
Wolf of Wall Street, Jordan Belforf dalam episode pertama bertajuk “Bitcoin di Mata Jordan Belfort” pun menegaskan, BTC merupakan salah satu instrumen investasi yang sah.
Namun, ia menyampaikan bahwa jika seseorang tidak menyukai dunia kripto, lebih baik untuk menjauh. Bagi yang tertarik, Jordan memprediksi Bitcoin akan berpotensi terus meningat nilainya, namun perlu dipegang untuk jangka waktu yang lebih panjang, sekitar lima hingga sepuluh tahun.
Apa itu Bitcoin? Bitcoin merupakan mata uang digital yang diciptakan oleh seseorang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Hingga saat ini, identitas Nakamoto masih menjadi misteri. Bitcoin digunakan sebagai sistem mata uang digital yang memungkinkan transaksi tanpa melibatkan pihak ketiga.
Selain itu, teknologinya menggunakan blockchain dan mekanisme konsensus bernama proof of Work. Proof of Work bisa diibaratkan seperti teka-teki matematika yang harus diselesaikan oleh para penambang Bitcoin untuk memverifikasi transaksi. Hal ini membuat jaringan BTC sangat sulit diretas atau di-hack sejak diluncurkan pada 2009.
“Sampai hari ini tidak ada satu orang pun yang berhasil nge-hack Bitcoin, kalau ia berhasil nge-hack ia akan jadi orang paling kaya di dunia saat ini, mengalahkan Jeff Bezos, Warren Buffett dan teman-temannya,” ucap Mr.Cuan dikutip Senin (20/11).
Selain itu yang menarik dari Bitcoin pada 2024, kata Mr.Cuan adalah sekitar bulan April diperkirakan akan terjadi Bitcoin halving. Hal itu adalah peristiwa di mana jumlah Bitcoin yang diproduksi setiap 10 menitnya akan berkurang setengahnya.
Satoshi Nakamoto secara cerdik mengendalikan ketersediaan Bitcoin dengan cara ini, dengan hanya 21 juta Bitcoin yang disediakan di dunia. Dari jumlah tersebut, saat ini sudah ada sekitar 19,5 juta Bitcoin yang beredar, sementara yang terakhir diperkirakan akan muncul pada 2140.
Namun Mr.Cuan menegaskan bahwa investasi di BTC harus dilakukan dengan hati-hati dan menyarankan untuk tidak mengalokasikan seluruh aset ke dalam Bitcoin. Sebaiknya, alokasikan sekitar 1% hingga 5% dari pendapatan untuk membeli dan mengumpulkan Bitcoin secara bertahap. Strategi ini ditujukan untuk investasi jangka panjang dengan menyimpan Bitcoin selama liima hingga sepuluh tahun.
“Harga Bitcoin naik turunnya gokil, jadi jangan sampai uang panas dimasukkan ke sini nanti stres sendiri. Kalau menurut saya, kalian buy and forget saja,” kata Mr.Cuan.
Pada tahun 2010, investor mulai memperdagangkan Bitcoin dengan harga di bawah satu sen. Sejak saat itu, Bitcoin mengalami pergerakan harga yang cukup fluktuatif. Perkembangan harga Bitcoin dari tahun ke tahun mencapai tonggak baru pada April 2011 ketika harga Bitcoin mencapai US$ 1. Sedangkan mengutip Coinmarketcap Senin (20/11) harga BTC sudah ada di posisi US$ 37.000-an.