Saham GOTO Naik Usai TikTok Jajaki Rencana Investasi di Tokopedia
Dokumentasi GOTO
Saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), naik 5,95% pada sesi pertama perdagangan Kamis ini (23/11) ke level Rp 89 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya terangkat ke level Rp 106,93 triliun.
Berdasarkan data perdagangan, hari ini saham GOTO ditransaksikan pada rentang Rp 87 sampai dengan Rp 91 per saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 489 miliar dengan frekuensi sebanyak 16.618 kali dari 5,49 miliar unit saham yang diperdagangkan.
Saham GOTO paling banyak dibeli investor selain saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Kenaikan saham GOTO terjadi tidak lama setelah kabar yang menyebutkan, TikTok Shop sedang menjajaki potensi investasi di unit e-commerce GOTO, Tokopedia.
Seperti diberitakan Bloomberg, kesepakatan mengenai investasi itu diperkirakan akan rampung dalam beberapa pekan ke depan. Selain investasi langsung, kesepakatan juga bisa berbentuk usaha patungan (JV) antara kedua perusahaan.
Diskusi tersebut juga membicarakan peluang kedua perusahaan untuk bersama-sama membuat platform e-commerce baru. Namun, pembicaraan masih terus berlangsung dan kesepakatan masih bisa gagal.
Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren, berpendapat secara garis besar, kolaborasi dengan TikTok berpotensi memberikan dampak positif kepada GOTO melalui peningkatan traffic dan transaksi pada Tokopedia.
"Terutama ketika pertumbuhan e-commerce GOTO cenderung lambat belakangan ini,” kata Edi, dalam publikasi risetnya, Kamis (23/11).
Tercatat, pada kuartal ketiga maupun sembilan bulan pertama tahun ini, GTV Tokopedia mengalami penurunan 11% dan 9% secara tahunan.
Stockbit menilai, seberapa besar dampak positif yang dihasilkan dari kolaborasi tersebut akan bergantung kepada kesepakatan final mengenai bentuk kerja sama dari kedua pihak.
Edi menambahkan, kedua pihak memiliki aspirasi untuk mencapai kesepakatan yang 'win-win' mengingat kolaborasi ini dapat membantu perusahaan hasil merger Gojek dengan Tokopedia ini bersaing di sektor e-commerce yang kompetitif. Sementara TikTok tentunya tetap ingin memiliki keberadaaan di Indonesia karena market yang besar.