IHSG Rawan Terkoreksi, Analis Rekomendasikan BBCA dan BBRI
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan rawan terkoreksi pada perdagangan Jumat (5/1). Laporan riset Phintraco Sekuritas mengatakan investor khawatir bahwa pasar terlalu optimis dalam merespon petunjuk pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, di 2024.
Optimis pasar juga tercipta dari klaim Amerika Serikat mengenai angka pengangguran yang turun ke 202.000 orang, dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 220.000 orang.
Selain AS, pergerakan IHSG juga dipengaruhi sentimen inflasi Jerman yang naik ke 3,7% pada Desember 2023, dari bulan sebelumnya sebesar 3,2% . Kenaikan inflasi ini kemungkinan lebih didorong oleh fluktuasi harga energi di Desember 2023.
Di sisi lain, sentimen positif regional berasal dari kenaikan indeks sektor jasa Tiongkok ke 52,6 di Desember 2023, dari bulan sebelumnya 51,6.
"Kondisi ini sedikit meredam sentimen negatif dari realisasi indeks mnufaktur Tiongkok yang kurang memuaskan di Desember 2023," tulis Phintraco dalam risetnya, Jumat (5/1).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.239, 7.173 and 7.092. Sedangkan level resistance berada di 7.422, 7.503 dan 7.606.