Topindo Solusi Incar Dana IPO hingga Rp 109 Miliar, Dirutnya Usia 31

Lona Olavia
14 Januari 2024, 15:55
 Topindo Solusi Incar Dana IPO hingga Rp 109 Miliar, Dirutnya Usia 31
Dokumentasi Perseroan
Button AI Summarize

PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) mengincar dana segar hingga Rp 109,37 miliar melalui proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan yang bergerak di bidang platform teknologi dinahkodai oleh Seiko Manito selaku direktur utama (dirut). Ia merupakan pria kelahiran 1993 dari Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Seiko yang kini berusia 31 itu juga memegang empat perusahaan yang sedang berjalan. Yaitu, PT Topindo Media Investama sebagai direktur (2020-sekarang), PT Digitrans Solusi Nusantara sebagai komisaris utama (2020-sekarang), PT Top Gym Indonesia sebagai komisaris utama (2021-sekarang) dan PT Topindo Niaga Nusantara sebagai komisaris utama (2022-sekarang).

Dalam aksi korporasi ini, TOSK melepas sebanyak-banyaknya 875 juta saham atau setara 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga penawaran awal ada di rentang Rp 115-125 per saham.

Bersamaan dengan IPO ini, TOSK juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 262,50 juta Waran Seri I atau sebesar 7,50% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang 10 saham baru akan memperoleh 3 waran seri I di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perseroan dengan harga pelaksanaan Rp 144-156 per saham.

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sekitar 40% untuk keperluan modal kerja. Rincian dari 40% tersebut yakni 75% untuk keperluan modal kerja perseroan berupa pembelian persediaan produk digital seperti produk telekomunikasi, voucher game, token, dan payment point online bank. Lalu 25% untuk pengembangan sistem IT berupa hardware dan software.

Sedangkan 10% akan dialokasikan untuk entitas anak, yaitu TNN untuk keperluan modal kerja berupa pembelian persediaan produk ritelnya.

Selanjutnya sekitar 50% akan dialokasikan untuk entitas anak, yaitu TIP, dalam bentuk penyetoran modal. Misalnya saja untuk akuisisi properti berupa tanah dan bangunan. Lalu keperluan modal kerja TIP seperti pembayaran biaya operasional TIP seperti beban gaji, beban keamanan, dan beban umum dan administrasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...