BRI Bayar Dividen Rp12,7 Triliun, Negara Kantongi Rp6,8 Triliun

Shabrina Paramacitra
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
18 Januari 2024, 20:05
BRI membayar dividen interim perseroan pada Kamis (18/1/2023).
BRI
Button AI Summarize

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah membayarkan dividen interim pada Kamis (18/1). Sebelumnya, BRI mengumumkan bakal membagikan dividen senilai Rp12,7 triliun atau sebesar Rp84 per lembar saham. Sebanyak Rp6,8 triliun disetorkan kepada pemerintah, dan Rp5,9 triliun dibagikan kepada publik.

Keputusan BRI membagikan dividen tak lepas dari kinerja apik perseroan pada kuartal III 2023. Aset konsolidasian meningkat 9,93 persen secara year-on-year (YoY) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan tersebut diiringi perolehan laba dalam sembilan bulan yang mencapai Rp44,21 triliun, atau tumbuh 12,47 persen (YoY).

Dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir September 2023 BRI mencatat pertumbuhan kredit 12,53 persen (YoY) menjadi Rp1.250,72 triliun. Penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh 11,01 persen menjadi Rp1.038,90 triliun . Capaian ini membuat porsi kredit UMKM terhadap total kredit BRI menjadi 83,06 persen.

BRI menjalankan fungsi intermediasi dengan diimbangi manajemen risiko. Hal tersebut tercermin dari rasio pinjaman bermasalah atau non-performing loan (NPL) konsolidasian yang menurun pada level 3,07 persen. Di sisi lain, BRI menyiapkan cadangan yang cukup dengan pencakupan NPL mencapai 228,65 persen.

Dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga, BRI meraih pertumbuhan positif menjadi Rp1.290,29 triliun. Dana murah menjadi pendorong utama pertumbuhan, dengan capaian yang meningkat 13,21 persen. 

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit didukung likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal ini terlihat dari rasio pinjaman terhadap simpanan yang secara konsolidasian terjaga pada level 87,76 persen, serta rasio kecukupan modal sebesar 27,48 persen.

“Keberhasilan yang telah kita raih tidak hanya mencerminkan ketahanan kita dalam merespons berbagai tantangan, tetapi juga menegaskan tekad kita untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam siaran pers, dikutip Kamis (18/1).

Sunarso menjelaskan, BRI berpotensi membagikan rasio pembayaran dividen lebih tinggi dari kondisi normal. Hal tersebut telah dicapai perseroan ketika BRI membayarkan 85 persen laba bersih tahun 2021 dan 2022 kepada pemegang saham.

“Perseroan memastikan pembagian dividen interim ini tidak mengganggu permodalan BRI, dan di sisi lain semua kebutuhan investasi, seperti investasi untuk IT, telah terpenuhi. Serta, cadangan untuk meng­-cover berbagai risiko telah disediakan dengan memadai,” pungkas Sunarso.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...