6 Perusahaan Bakal Melantai di BEI Februari Ini, Simak Jadwalnya

Nur Hana Putri Nabila
1 Februari 2024, 17:22
6 Perusahaan Bakal Melantai di BEI Februari Ini, Simak Jadwalnya
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Sebanyak 6 perusahaan bakal mencatatkan saham di BEI pada Februari ini.
Button AI Summarize

Sebanyak enam perusahaan bakal memulai debut perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Februari ini melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). 

Dari sepuluh perusahaan yang antre dalam sistem e-IPO bursa, enam di antaranya sudah menentukan harga penawaran saham perdana. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari energi hingga sektor industri.

Sementara di pipeline bursa, saat ini masih terdapat 27 perusahaan yang siap menghimpun dana di pasar modal melalui IPO. Secara rinci, dari skala aset, ada 6 perusahaan yang masuk skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 19 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 2 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Berikut enam calon perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Februari ini: 

1. PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN)

Ecocare Indo Pasific mematok harga penawaran umum perdana saham Rp 145 per lembar. Ini merupakan batas atas dari harga penawaran awal alias bookbuilding di rentang Rp 135 - Rp 145 per lembar. 

Ecocare bakal melepas sahamnya ke publik sebanyak 525 juta sahaam dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham. Nilai ini setara dengan 20,79% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dari IPO, perusahaan bisa meraih Rp 76,12 miliar. 

Hasil dana yang dikumpulkan dari IPO sekitar 13,50% atau Rp 8,8 miliar akan digunakan perusahaan untuk pembelian gudang. Lalu sekitar 49,20% digunakan untuk modal kerja. Adapun 18,50% akan digunakan untuk belanja modal dan 10,80% digunakan untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Tukang Bersih Indonesia atau TBI. Terakhir, 8% akan digunakan perseroan untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Indocitra Pacific atau ICP. 

2. PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD)

Terang Dunia Internusa mematok harga initial public offering (IPO) Rp 240 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga penawaran awal alias bookbuilding di rentang Rp Rp 170 - 240 per lembar. 

Jumlah saham yang akan ditawarkan adalah sebanyak-banyaknya 1,66 miliar saham atau setara 25% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan demikian, UNTD bisa meraup dana hingga Rp 400 miliar dalam aksi korporasi ini.

 Adapun rencana penggunaan dana setelah IPO setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja dan melakukan pembelian bahan baku sepeda motor listrik dan E-Moped. Di antaranya untuk pembelian frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspension.

3. PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII)

Emiten yang terafiliasi Grup Bakrie ini mematok harga IPO Rp 272 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga bookbuilding di rentang Rp Rp 268 - 278 per lembar. 

Adapun energi yang bergerak di sektor energi itu akan melepas maksimal 3,16 miliar saham atau 20% baru. Sehingga dari aksi korporasi ini, perseroan bisa meraup dana segar sebanyak Rp 879,91 miliar.

Sementara dana hasil IPO saham yang akan diterima oleh perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum, seluruhnya akan digunakan sebagai berikut: 

  • Sebesar 75,00% akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu MCT. Di mana dana tersebut akan digunakan oleh MCT untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited. 
  • Sekitar 20,64% akan digunakan untuk belanja modal guna menunjang kegiatan usaha utama perseroan, yaitu untuk pembelian tongkang sungai. 
  •  Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka menunjang kegiatan operasional perseroan. Hal itu termasuk dan tidak terbatas untuk pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.


4. PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX)

Perusahaan yang bergerak di bidang usaha penyedia platform digital untuk UMKM dan e-commerce ini mematok harga IPO Rp 268 per lembar. Nilai ini merupakan batas bawah dari harga bookbuilding di rentang Rp Rp 268 - 278 per lembar. 

MPIX akan melepas maksimal 312,5 juta lembar saham atau 20%. Sehingga dari aksi korporasi ini, perseroan bisa meraup dana segar sekitar Rp 80 miliar. 

Adapun dana IPO akan digunakan sekitar 89% untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perusahaan. Pembiayaan yang dimaksud termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan produk digital, gaji karyawan, biaya pemasaran, dan sewa server. Kemudian sekitar 11,00% akan digunakan untuk belanja modal berupa renovasi dan sewa hub dalam rangka menunjang rencana jangka panjang perseroan.

5. PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA)

Perusahaan konstruksi mematok harga IPO Rp 103 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga bookbuilding di rentang Rp Rp 100 -103 per lembar. MEJA akan melepas sebanyak-banyaknya 480 juta saham atau 25,03%. Dari aksi korporasi ini, perseroan bisa meraup dana segar antara Rp 49,44 miliar.

Seluruh dana hasil dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk: 

  • Sekitar 24% atau sekitar Rp10,90 miliar untuk pembelian aset tetap berupa peralatan kerja kantor peralatan kerja proyek dan kendaraan. Rinciannya 92% untuk pembelian peralatan kerja proyek guna menunjang peralatan kerja proyek dan 7% untuk pembelian peralatan kerja kantor. Lalu sisanya 1% untuk pembelian kendaraan berupa satu mobil pick up baru merek Suzuki dengan model New Carry Pick-Up Wide-Deck AC - PS. 
  • Sekitar 4% untuk sewa bangunan dan kendaraan serta pengembangan sistem informasi dan jaringan. Rinciannya 53% untuk sewa bangunan guna menjadi kantor pusat perseroan dan melakukan penambahan gudang baru. 6% untuk sewa dua kendaraan berupa truk. Lalu 41% untuk pengembangan sistem informasi dan jaringan dimana perseroan akan melakukan pengembangan menggunakan sejenis ERP System. 
  • Sekitar 72% atau sekitar Rp 32,71 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Namun tidak terbatas untuk pembelian persediaan bahan baku, biaya kontraktor, desain interior dan pengadaan furnitur.

6. PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK)

Perusahaan yang bergerak di bidang platform teknologi ini mematok harga IPO Rp 125 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga bookbuilding di rentang Rp Rp 115-125 per lembar. Dalam aksi korporasi ini, TOSK melepas sebanyak-banyaknya 875 juta saham atau setara 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) mengincar dana segar hingga Rp 109,37 miliar.

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sekitar 40% untuk keperluan modal kerja. Rincian dari 40% tersebut yakni 75% untuk keperluan modal kerja perseroan berupa pembelian persediaan produk digital seperti produk telekomunikasi, voucher game, token, dan payment point online bank. Lalu 25% untuk pengembangan sistem IT berupa hardware dan software.  

Sedangkan 10% akan dialokasikan untuk entitas anak, yaitu TNN untuk keperluan modal kerja berupa pembelian persediaan produk ritelnya. Selanjutnya sekitar 50% akan dialokasikan untuk entitas anak, yaitu TIP, dalam bentuk penyetoran modal. Misalnya saja untuk akuisisi properti berupa tanah dan bangunan. Lalu keperluan modal kerja TIP seperti pembayaran biaya operasional TIP seperti beban gaji, beban keamanan, dan beban umum dan administrasi.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...