Simak Pesona Saham Bank Pasca Lapkeu 2023 hingga Jadi Incaran Asing

Lona Olavia
2 Februari 2024, 11:06
Simak Pesona Saham Bank Pasca Lapkeu 2023 hingga Jadi Incaran Asing
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Button AI Summarize

Gerak saham-saham perbankan di bulan Februari ini dan beberapa bulan ke depan di tahun 2024 dinilai akan makin lincah. Apalagi baru-baru ini Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis prospek perekonomian Indonesia 2024 akan lebih baik.

Keyakinan tersebut mematahkan pernyataan lembaga pemeringkat kredit Moody's yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi global lesu, tingginya risiko peminjam gagal membayar pinjaman, dan tekanan pada profitabilitas membuat bank menghadapi prospek negatif pada 2024.

Alhasil saham-saham perbankan dinilai akan menjadi pesona para investor, termasuk investor asing. Hal itu nampak dari riset sekuritas yang menunjukkan adanya kenaikan target harga saham bank di tahun ini. Revisi target itu didukung kinerja laporan keuangan (lapkeu) 2023 yang mengalami kenaikan di sisi laba bersih, bahkan hingga dua digit.

Misalnya saja, Head of Equity Research Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mempertahankan peringkat beli di BBCA dengan target harga lebih tinggi sebesar Rp 11.220 dari awalnya Rp 10.030 per lembar. Itu berdasarkan price to book value proyeksi tahun 2025 atau P/BV FY25E 4,4 kali. Dengan asumsi fundamental bank yang sehat tetap terjaga.

Meski begitu ada risiko negatif yang menghantui seperti ketidakpastian politik yang mempengaruhi likuiditas perbankan dan permintaan kredit. Serta perlambatan pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi rasio kualitas aset seperti loan at risk (LAR) dan rasio kredit bermasalah.

“Kami menyukai BBCA karena konsistensinya yang telah terbukti dalam memenuhi ekspektasi finansial, serta sifat defensif saham terhadap meningkatnya volatilitas makro ekonomi,” kata Satria dalam risetnya dikutip Jumat (2/2).

Senada, pada saham Bank Mandiri, Satria juga mempertahankan peringkat beli pada BMRI dan menaikkan targetnya menjadi Rp 7.940 per lembar. Target harga yang lebih tinggi didasarkan pada P/BV FY25E 2,4 kali yang tidak berubah seiring dengan kemajuan penilaian, yaitu 2,0 kali standar deviasi dari rata-rata 5 tahunnya.

“Kami melihat sebuah kemungkinan bahwa valuasi premium BMRI dapat meningkat lebih jauh. Jika kejutan positif terus terjadi, profitabilitas terus berlanjut, didukung oleh pertumbuhan pinjaman yang lebih kuat dan bahkan lebih rendahbiaya kredit,” ujar Satria. 

Hasil keuangan BMRI impresif, bahkan sejak Desember, harga saham BMRI telah melonjak 13,7%, kinerja terbaik di antara saham-saham perbankan besar. “Target harga kami yang baru dan lebih tinggi sebesar Rp 7.940 secara signifikan lebih optimis dibandingkan konsensus. Seiring dengan perkiraan kami bahwa pertumbuhan dan kualitas pinjaman korporasi BMRI akan terus berlanjut di tahun Pemilu ini,” ujar Satria. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...