Chandra Asri Mau Temui BEI Usai Tersingkir dari Indeks LQ45

Nur Hana Putri Nabila
2 Februari 2024, 18:09
Chandra Asri akan menemui Bursa usai terdepak dari anggota indeka LQ45.
Chandra Asri
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menemui bursa usai emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu itu tersingkir dari indeks LQ45. 

Saham LQ45 adalah representasi atau cerminan harga saham dari 45 emiten yang ada di BEI. Emiten yang dipilih, ditentukan berdasarkan pertimbangan likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar terbesar dengan kriteria-kriteria lain yang sudah ditentukan. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyatakan dalam pertemuan tersebut akan membahas terkait alasan keluarnya emiten milik orang terkaya nomor satu di Indonesia itu dari indeks LQ45. Tak hanya itu, pembahasan itu juga mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk masuk ke dalam indeks LQ45.  

“Jadi lebih banyak bertanya kepada apa requirement dari LQ45 dan apa dari requirement tersebut yang mengakibatkan mereka dikeluarkan dari konstituen,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (2/2).

Nyoman menyatakan bahwa Bursa akan dengan senang hati menerima pertanyaan seperti itu dan terbuka untuk menjelaskan. Seiring dengan hal itu, Bursa juga telah memiliki data kuantitatif dan kualitatif yang mendukung keputusan masuk atau keluarnya suatu konstituen dari indeks. 

Di samping itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik buka suara terkait TPIA yang didepak dari LQ45. Jeffrey mengatakan terdapat parameter yang digunakan, di antaranya parameter kuantitatif maupun kualitatif. Tak hanya itu, parameter tersebut mengacu pada prosedur maupun manual yang sudah ditetapkan BEI.  

 “Jadi bursa tidak pada posisi bisa memilih saham mana yang masuk ataupun tidak masuk,” kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI Jakarta, Senin (29/1). 

Namun, dia mengatakan, BEI tidak akan bisa membuka secara penuh terkait metodologinya. Hal itu agar tidak ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja menyesuaikan untuk bisa masuk ke dalam konstituen LQ45.

Parameter kuantitatif yang dimaksud mencangkup nilai likuiditas, frekuensi likuiditas, dan volume likuiditas. Sementara itu, parameter kualitatif mencakup rasio fundamental, termasuk termasuk histori emiten pernah mengalami unusual market activity (UMA). 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Vicky Rosalinda, mengatakan saham TPIA dikeluarkan dari deretan LQ45 sebab sahamnya bergerak naik-turun secara signifikan. Vicky juga menyebut kemungkinan saham emiten Prajogo Pangestu itu kurang likud.

“Mungkin kalau dia di depak juga karena dia sahamnya kan naik turun juga ya,  terlalu besar juga naiknya atau turunnya, jadi dia mungkin di depak dari itu,” kata Vicky kepada Katadata.co.id, Senin (29/1).

 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...