Terdepak dari Indeks MSCI, Saham CUAN Milik Prajogo Ambles 9%

Patricia Yashinta Desy Abigail
13 Februari 2024, 10:28
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Saham Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) terpental dari indeks MSCI Small Cap Indexes List.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tersisih dari Indeks Morgan Stanley Capital International atau MSCI.

Saham milik konglomerat tersebut harus tersingkir dan digantikan dengan dua emiten baru yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).

Mengacu pada pengumuman Morgan Stanley Capital International, keluar masuknya saham tersebut terjadi pada Daftar Indeks Kapitalisasi Kecil MSCI atau MSCI Small Cap Indexes List. Sementara untuk indeks lain seperti MSCI Global Standard Indexes List dan MSCI Micro Cap Indexes List tidak terjadi perubahan.

Pengumuman ini dikeluarkan pada 12 Februari 2024. Semua perubahan ini resmi terhitung sejak penutupan pada 29 Februari 2024. Artinya, BUMI dan MIDI akan terhitung efektif di indeks MSCI pada 1 Maret 2024.

Berdasarkan data perdagangan Rabu (13/2), pukul 9.35 harga saham CUAN merosot 9,93% ke level Rp 6.575 per saham. Saham CUAN hari ini bergerak di zona merah dari awal pembukaan perdagangan dengan menyentuh level terendahnya di Rp 6.575.

Volume saham CUAN yang diperdagangkan hari ini mencapai 2,16 juta saham dengan nilai transaksi Rp 14,29 miliar. Sementara itu, frekuensi saham CUAN berpindah tangan tercatat sebanyak 1.301 kali. Nilai kapitalisasi pasar CUAN mencapai Rp 73,92 triliun.

Untuk diketahui, CUAN melantai pada 8 Maret 2023 lalu. Perusahaan melepas 1,69 miliar saham baru dengan harga penawaran umum Rp 220 per lembarnya. Sehingga, perusahaan meraup dana IPO Rp 371,8 miliar. Saat ini, Prajogo Pangestu bertindak sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan mencapai 85,07%. 

Bukan kali ini saja emiten milik Prajogo terpental dari indeks bergengsi. Perusahaan afiliasi Grup Barito lainnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga harus tersingkir dari anggota indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...