Saham Capitalinc Investment Terancam Didepak Bursa, Ini Sebabnya
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan potensi penghapusan pencatatan saham atau delisting pada saham PT Capitalinc Investment Tbk atau MTFN. Sebab masa penghentian perdagangan sementara tersebut karena suspensi saham perusahaan sudah mencapai 12 bulan.
Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI, Vera Florida, mengatakan otoritas bursa dapat menghapus saham perusahaan tercatat seperti MTFN jika memenuhi kriteria peraturan bursa nomor I-I tentang penghapusan pencatatan.
Rinciannya, pada ketentuan III.3.1.1, perusahaan mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat. Termasuk secara finansial atau secara hukum, maupun terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka. Selain itu perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
Kedua yaitu pada ketentuan III.3.1.2, saham perusahaan tercatat, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir karena disuspensi.
"Maka masa suspensi saham perseroan di pasar reguler dan tunai telah mencapai 12 bulan pada 16 Februari 2024," kata Vera dalam keterangan resminya, Selasa (19/2).
Otoritas bursa juga menyampaikan per 31 Desember 2023, MTFN melaporkan laporan aktivitas eksplorasi perseroan. Rinciannya, anak perusahaan yang melakukan aktivitas eksplorasi yaitu PT Cahaya Batu Raja Blok dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 45,7 miliar. Serta PT Kutai Etam Petroleum dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 410 juta. Masing-masing laporan tersebut untuk periode eksplorasi selama 1 tahun, yaitu tahun 2023.
Seiring dengan pengumuman potensi delisting, bursa telah merangkum susunan pemegang saham Capitalinc Investment per 31 Januari 2024. Express Profitable memiliki jumlah saham 6,72 miliar MTFN, setara kepemilikan 21,1%. Lalu Roulette Capital mengantongi 2,96 miliar saham MTFN, setara 9,32%.
Selanjutnya PT Dwina Natura yang memiliki 2,93 miliar saham MTFN atau 9,223%. Lalu PT Dwi Daya Capital 1.64 miliar saham MTFN, setara 5,154%. Terdapat juga Vintage Rarity Pte Ltd yang menguasai 239,07 juta saham MTFN, setara 0,75% dan masyarakat 17,33 miliar atau 54,449%.
"Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh perseroan," tulisnya.