Hadapi Risiko Bunga Tinggi dan Inflasi, Bagaimana Prospek Saham Bank?

Patricia Yashinta Desy Abigail
22 April 2024, 15:40
Hadapi Risiko Bunga Tinggi dan Inflasi, Bagaimana Prospek Saham Bank?
Pexels
Ilustrasi pergerakan harga saham
Button AI Summarize

Sektor perbankan akan menghadapi tantangan seperti risiko inflasi, era suku bunga tinggi hingga meningkatnya tensi geopolitik. Namun di samping hal itu, terdapat beberapa faktor yang membuat prospek  perbankan masih menarik pada tahun ini. 

Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia (BEI) Verdi Ikhwan mengatakan meski menghadapi tantangan,  76,6% analis merekomendasikan pembelian saham perbankan berdasarkan data Bloomberg per Maret 2024.

"Sementara sebanyak 2,7% analis merekomendesikan jual. Serta sisanya, sebanyak 20,7% analis merekomendasikan untuk tetap mempertahankan saham-saham tersebut," kata Verdi, dalam paparannya di acara Market Outlook Sektor Perbankan 2024, Senin (22/4).

Verdi juga membeberkan beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh sektor perbankan. Pertama, risiko inflasi di era suku bunga tinggi. Menurutnya, meskipun inflasi global cenderung mulal melambat, namun beberapa negara masih belum dapat mencapai target inflasi yang dinginkan. Sehingga suku bunga acuan tetap dipertahankan pada level yang tinggi.

Kedua, risiko perlambatan ekonomi global. Pertambatan ekonomi Cina dan era suku bunga tinggi berpotensi menyebabkan kenaikan cost of funds sehingga dapat membatasi pertumbuhan kredit.

Ketiga, kenaikan imbal hasil instrumen safe haven. Meningkatnya ketidakpastian ekonomi global mendorong investor untuk mengalihkan kepemilikan asetnya dari aset yang berisko tinggi menuju aset yang bersifat safe haven.

Keempat, yaitu adanya tensi geopolitik. Eskalasi konfik geopolitik di Timur Tengah dapat menyebabkan terganggunya rantai pasok giobal sehingga berpotensi terjadi inflasi harga komoditas penting dunia dan perlambatan ekonomi global.

Kelima yaitu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat. DPK perbankan tumbuh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan penyaluran kredit per Februari 2024. Hal tersebut berimplikasi pada kenakan Loan to Depost Ratio (LDR) atau pengetatan likulditas sehingga menyebabkan kenaikan cost of fund.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...