S&P 500 dan Nasdaq Menguat usai Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Nur Hana Putri Nabila
25 April 2024, 07:29
S&P 500 dan Nasdaq Menguat usai Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange, Wall Street, Amerika Serikat
Button AI Summarize

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Rabu (24/4) waktu setempat di tengah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah atau US Treasury.

S&P 500 naik tipis sebesar 0,02%, ditutup pada 5.071,63, Nasdaq Composite juga terapresiasi 0,1% mengakhiri sesi di 15.712,75. Sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,11% menjadi 38.460,92.

Kenaikan imbal hasil obligasi membebani saham-saham di Wall Street, dengan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang mencapai puncaknya di 4,67%, sementara imbal hasil pada obligasi 2 tahun melampaui 4,95%.

Anggota Pendiri dan Ketua di Bel Air Investment Advisors, Todd Morgan khawatir terhadap kenaikan yang signifikan pada imbal hasil Treasury tenor 10 tahun. Morgan mengklaim kenaikan sebesar 70 basis poin dari tahun sebelumnya cukup besar.

Selain itu, dia mengatakan bahwa kenaikan suku bunga The Fed perlu diperlambat. Hal ini penting karena jika suku bunga turun tajam dalam waktu singkat, misalnya dalam tujuh hari, kata Morgan, dapat menyebabkan pasar saham turun hingga 5%. 

“Hal ini dapat memiliki dampak yang sangat negatif dalam jangka pendek bagi pasar,” kata Morgan dikutip CNBC, Kamis (25/4). 

Adapun pergerakan-pergerakan tersebut terjadi menjelang publikasi data ekonomi kunci AS. Data Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal pertama akan diumumkan pada Kamis (25/4) pagi. Sedangkan indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi inti, yang menjadi ukuran inflasi oleh Federal Reserve, akan diumumkan pada Jumat (26/4).

Seiring dengan hal itu, investor khawatir bahwa inflasi tidak menurun secepat yang diharapkan. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan menurunkan suku bunga.

Di sisi lain, pendapatan Tesla naik sebesar 12% setelah perusahaan tersebut mengumumkan langkah baru untuk membuat model kendaraan listrik yang lebih terjangkau. Namun, Boeing justru berbalik turun setelah awalnya muncul dengan hasil kuartal pertama yang positif. Akhirnya, raksasa kedirgantaraan tersebut ditutup dengan penurunan sebesar 2,9%.

Meskipun demikian, pendapatan perusahaan secara keseluruhan telah melebihi perkiraan Wall Street. Lebih dari 25% perusahaan yang terdaftar di S&P 500 telah melaporkan pendapatannya sejauh ini. Dari perusahaan-perusahaan tersebut, menurut data dari FactSet, sebanyak 79% telah melampaui estimasi pendapatan.

Secara keseluruhan, Manajer portofolio senior di Wealth Enhancement Group, Ayako Yoshioka menyebut situasi tersebut menunjukkan tanda-tanda positif.

“Saya masih berpikir perhatian akan tetap pada beberapa perusahaan besar, dan pasar akan merespons terhadap laporan dan prospek dari Meta malam ini, serta laporan dari Microsoft dan Google besok,” ujar Yoshioka.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...