BSI Cari Investor Strategis, Kementerian BUMN: Belum Ketemu yang Ideal
Rencana PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI untuk mencari investor strategis tertunda lagi. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan belum ada calon investor dari Timur Tengah yang sesuai dengan kriteria ideal yang diinginkan perusahaan.
"Kementerian BUMN akan mendorong induk usaha BSI untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham melalui pasar domestik," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, yang lebih akrab disapa Tiko, usai acara DBS Asian Insights 2024, di Jakarta Selasa (21/5).
Saat ini, Kementerian BUMN memiliki saham dwiwarna di BSI melalui PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). per 30 April 2024, kepemilikan saham Bank Mandiri di BRIS mencapai 51,47%, BRI 15,38%, dan BNI 23,24%. Adapun saham publik mencapai 9,87%.
Sebelumnya, Bank Mandiri menyatakan terbuka untuk mengkaji peluang masuknya investor baru ke BSI yang merupakan anak usaha perseroan. "Kami rutin melaksanakan diskusi dengan para stakeholders. Seperti memastikan optimalisasi dari kinerja BSI dan salah satunya mengkaji kemungkinan investor strategis," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo, dalam paparan kinerja virtual Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (30/4).
Menteri BUMN Erick Thohir juga menyatakan Kementerian BUMN masih mencari investor strategis untuk bank syariah pelat merah tersebut. Oleh karena itu, belum lama ini Erick melakukan roadshow ke sejumlah negara Timur Tengah.
Ada satu calon investor yang disebut-sebut berminat menjadi pemegang saham BRIS, yakni Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB). Laporan Reuters menyebut ADIB tertarik membeli saham bank syariah pelat merah itu senilai sekitar US$ 1,1 miliar atau Rp 17 triliun.
Akan tetapi, kabar itu ditepis Erick. “Itu belum benar berita ADIB mau beli saham BSI,” kata Erick di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/5).
Menurut laporan Reuters, ADIB mempertimbangkan opsi untuk mengakuisisi 15% saham Bank Syariah Indonesia dari BRI. Namun, ADIB tidak berkomentar apapun terkait dengan hal ini. BRIS juga tidak mengonfirmasi informasi tersebut.
“Apa yang bisa kami sampaikan adalah bahwa informasi di atas berada dalam domain pemegang saham kami,” kata Sekretaris Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BSI) Gunawan Hartoyo, Rabu (17/4).
Erick Thohir menargetkan BSI menjadi bank syariah kelas dunia yang masuk dalam jajaran 10 besar pada 2025. Hingga pukul 15.00 WIB, harga saham BRIS turun 4,45% ke level Rp 2.360. Nilai kapitalisasi pasar BSI mencapai Rp 109,33 triliun.