Meroket 131% dalam Tiga Bulan, Bursa Suspensi Saham BREN
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspend perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada perdagangan hari ini, Senin (27/5). Saham perusahaan energi terbarukan milik orang terkaya nomor satu di Indonesia, Prajogo Pangestu, itu telah melesat 131,96% dalam tiga bulan terakhir.
Dalam sepekan terakhir, harga saham BREN terpantau naik 8,43%. Bahkan, dalam enam bulan terakhir saham Grup Barito itu sudah melambung 150%. Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (22/5) lalu, saham BREN tercatat menguat 0,90% ke level Rp 11.250 per lembar saham.
Bursa menyatakan penghentian sementara perdagangan saham BREN dilakukan karena kenaikan harga saham yang signigikan. “Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk," kata manajemen BEI dalam pengumumannya, Senin (27/5).
Penghentian sementara perdagangan tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan awal pekan ini. Tujuannya, untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BREN.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan,” tambahnya.
Emiten energi baru terbarukan (EBT) itu menempati posisi puncak emiten dengan kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Per 14 Mei, nilai kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp 1.241 triliun, menyalip kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai Rp 1.177,28 triliun. Berdasarkan data RTI, nilai kapitalisasi pasar BREN telah meningkat menjadi Rp 1.505,09 triliun pada 22 Mei lalu.