Harga Saham Apple Sentuh Level Tertinggi, S&P 500 dan Nasdaq Rekor

Nur Hana Putri Nabila
12 Juni 2024, 06:47
Nasdaq, s&p, apple,
Unsplash
Nasdaq
Button AI Summarize

Indeks saham S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai rekor penutupan baru pada perdagangan Selasa (11/6). Harga saham Apple melonjak ke level tertinggi sepanjang masa.

Indeks saham S&P 500 naik 0,27% menjadi 5.375,32 dan Nasdaq Composite meroket 0,88% menjadi 17.343,55. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average yang terdiri dari 30 saham turun 0,31% menjadi 38.747,42.

Menurut para analis, investor tampaknya mengambil keuntungan dari saham Nvidia, lalu beralih ke Apple. Harga saham produsen iPhone ini pun melonjak 7,3% dan Nvidia turun 0,7%.

Apple meluncurkan sejumlah fitur baru iPhone, termasuk yang berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Produsen gadget juga ini bekerja sama dengan pemilik ChatGPT, OpenAI.

Sentimen bursa saham Wall Street lainnya yakni bank sentral Amerika, The Fed mulai menggelar pertemuan selama Selasa – Rabu. Meski ada beberapa tanda perlambatan ekonomi, investor semakin khawatir bahwa ini tidak cukup untuk mendorong The Fed menurunkan suku bunga tahun ini.

Pakar strategi ekuitas utama JPMorgan Marko Kolanovic memperingatkan, peluang penurunan suku bunga acuan sudah berkurang. Hal ini lantaran menguatnya laporan pekerjaan pada Mei dibandingkan perkiraan.

“Kami melihat berkurangnya prospek pelonggaran tahun ini. Sekarang kami memperkirakan pemangkasan The Fed pertama hanya pada November,” kata Kolanovic dikutip CNBC Internasional, Rabu (12/6).

Menurut CME FedWatch Tool, Fed funds futures menunjukkan tidak ada peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan minggu ini ataupun Juli. Akan tetapi, masih ada ketidakpastian apakah bank sentral bakal menurunkan suku bunga pada September.

Selain itu, para investor memperkirakan peluang 66% untuk penurunan suku bunga pada November.

Kepala Riset Pasar Modal di US Bank Wealth Management Bill Merz menyatakan, secara umum investor mulai mengantisipasi sedikit kecenderungan hawkish dari The Fed. “Tidak harus berarti mereka akan menaikkan suku bunga, tetapi hanya saja membutuhkan waktu lebih lama untuk menurunkan suku bunga,” kataya.

Ia juga menyebut fokus utama pasar pada pertemuan The Fed kali ini, yakni dot plot dan ringkasan proyeksi ekonomi dari The Fed. Sebelum keputusan The Fed pada Rabu, investor juga akan memperhatikan dengan cermat data indeks harga konsumen pada Mei.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...