Kapitalisasi Pasar Rp 113 Triliun, Wamen BUMN Sebut BSI Topang IHSG
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mampu menopang laju Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG.
Kartika atau akrab disapa Tiko menyebut kemampuan BRIS dalam menopang IHSG seiring dengan pertumbuhan market value yang tinggi dengan pertumbuhan harga saham secara tahunan atau year on year mencapai 30%.
“Sementara pertumbuhan year to date (ytd) yakni 31% dan tergolong perusahaan yang aktif berkontribusi di bursa dan mendorong IHSG,” kata Tiko dalam acara BSI International Expo 2024, Kamis (20/6).
Dia menambahkan diusianya yang ketiga, BSI mampu masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar. Hal ini seiring harga saham emiten yang melesat yang mendorong kapitalisasi pasar perseroan yang menembus Rp131,47 triliun pada 13 Maret 2024 lalu. Hingga Kamis ini (20/6) nilainya mencapai Rp 113 triliun.
Selain itu, Tiko menyampaikan jika merger Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 1 Februari 2021 merupakan salah satu wujud nyata transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN.
Menurut Tiko, BSI selalu berpegang teguhuntuk menjadi bank syariah yang inklusif dan modern, serta melayani semua segmennasabah dari mulai usaha mikro, UKM, retail, hingga korporasi.
“BSI merupakan satu-satunya Bank Syariah di jajaran Top 10 Bank Indonesia dengan posisi ranking kelima di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 353,4 triliun dan laba bersihsebesar Rp 5,7 triliun pada Tahun 2023,” tururnya
Tiko memaparkan jika BSI juga merupakanpembayar zakat terbesar di Indonesia yaitu sebesar Rp 222 miliar pada 2023 l dan optimis meningkat setiap tahunnya.
Selain itu, kata Tiko, BSI telah membuka cabang operasional di Dubai, Uni Emirate Arab. Sementara saat ini sedang berproses membuka cabang di Saudi Arabia untuk terus mengembangkanpotensi islamic ecosystem terutama dari bisnis haji dan umrah.