IHSG Sesi I Naik 0,53% Ditopang Saham Properti dan Infrastruktur
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% ke level 7.338,81 poin pada sesi pertama perdagangan Jumat (12/7). Saham-saham sektor properti dan infrastruktur melaju dan menjadi motor kenaikan IHSG.
Pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell mengenai inflasi yang melandai membuat pelaku pasar berspekulasi The Fed bakal memangkas suku bunga acuannya mulai September mendatang. Hal ini memberikan sentimen positif ke bursa saham Indonesia.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham sesi pertama ini mencapai Rp 6,52 triliun. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 9,33 miliar saham dan frekuensi saham berpindah tangan sebanyak 624.678 kali. Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) di seluruh pasar sebesar Rp 602,52 miliar.
Tujuh sektor dari sebelas sektor saham yang ada di BEI berada di zona hijau. Indeks saham-saham sektor properti mencatat kenaikan tertinggi 2,57% disusul indeks saham sektor infrastruktur yang naik 1,23%.
Saham sektor properti yang berada di zona hijau, misalnya, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang harga sahamnya naik 5,21% ke Rp 101. Saham-saham perusahaan BUMN infrastruktur, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melejit 8,82% menjadi Rp 222 dan PT PP Tbk (PTPP) naik 6,7% menjadi Rp 414.
Indeks bursa saham Asia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei 225 turun 2,3% sedangkan Shanghai Composite Index turun 0,13%. Adapun Hang Seng naik 2,14% dan Strait Times menguat 0,75%.
Saham yang naik paling tinggi (top gainers):
1. PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) naik 12% menjadi Rp 84
2. PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) naik 10,87% menjadi Rp 204
3. PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) naik 9,09% menjadi Rp 60
4. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 8,82% menjadi Rp 222
5. PT PP Tbk (PTPP) naik 6,7% menjadi Rp 414
Saham yang turun paling dalam (top losers):
1. PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) turun 24,79% menjadi Rp 352
2. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) turun 8,38% menjadi Rp 175
3. PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) turun 8,33% menjadi Rp 550
4. PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) turun 7,14% menjadi Rp 208
5. PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) turun 5,62% menjadi Rp 84
Sumber: RTI