Wall Street Melonjak Usai Investor Mencerna Data Inflasi AS

Nur Hana Putri Nabila
29 Juli 2024, 06:26
Wall Street, saham, indeks saham, bursa, as
Wall Street
Indeks saham di Wall Street melonjak pada Jumat (26/7) dengan investor mencerna data inflasi terbaru AS.
Button AI Summarize

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street melonjak pada perdagangan hari Jumat (26/7) setelah investor mencerna data inflasi terbaru.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 654,27 poin, atau 1,64%, berakhir di 40.589,34. S&P 500 naik 1,11%, ditutup pada 5.459,10 dan Nasdaq Composite meningkat 1,03%, mengakhiri perdagangan di 17.357,88.

Menurut CFRA Research, Sam Stovall, kenaikan pada Jumat lalu dipicu oleh kombinasi sentimen jenuh jual, kuatnya laporan PDB dari perkiraan pada Kamis (25/7), dan proyeksi Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga karena ketahanan ekonomi.

Kemudian laporan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) menunjukkan tingkat inflasi yang rendah atau terkendali. PCE adalah ukuran inflasi yang dipantau oleh Federal Reserve untuk menentukan kebijakan moneter.

“Dengan penurunan (suku bunga) ini, peralihan besar terus berlanjut dan banyaknya peluang masih ada di pihak kita,” kata Stovall dikutip CNBC, Senin (29/7).

Di samping itu, para investor melanjutkan peralihan mereka ke sektor-sektor siklus pasar dan saham-saham berkapitalisasi kecil, dengan Russell 2000 naik 1,67%.

Saham-saham di sektor industri dan material juga menguat, masing-masing sektor S&P naik sekitar 1,7%. Saham 3M meroket 23% hingga memimpin kenaikan di sektor industri dan mencatatkan hari terbaiknya setidaknya sejak 1972.

Tak hanya itu, beberapa saham teknologi yang turun selama minggu ini juga mulai pulih, dengan Microsoft dan Amazon naik lebih dari 1%. Meta Platforms juga menguat hampir 3%. Sektor teknologi informasi S&P melonjak sekitar 1%.

Wall Street juga mengevaluasi indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulan Juni, yang merupakan ukuran inflasi favorit bank sentral. Secara bulanan, PCE utama naik 0,1% dan 2,5% dari tahun lalu, sesuai dengan perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Berita inflasi yang positif ini meningkatkan harapan investor untuk lebih banyak penurunan suku bunga tahun ini. Harga pasar berjangka Fed Funds memperkirakan penurunan suku bunga pada bulan September, November, dan Desember.

Presiden Mahoney Asset Management, Ken Mahoney, mengatakan bahwa angka-angka yang muncul telah menjadi lebih baik. Dalam perumahan dan real estate, investor mulai melihat beberapa tanda-tanda perbaikan.

Data tersebut muncul usai Wall Street ditutup bergejolak pada akhir pekan. Namun secara mingguan, S&P 500 turun 0,8%, sementara Nasdaq turun 2,1%.

Kedua indeks mencatat kerugian mingguan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak April. Sebaliknya Dow justru naik 0,8%, mencatatkan minggu positif keempat berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Mei. Aksi ini terjadi karena investor tampaknya beralih ke saham-saham berkapitalisasi kecil dan saham-saham siklus.

Di sisi lain, saham pembuat perangkat medis Dexcom anjlok 41% setelah merilis panduan fiskal setahun penuh yang mengecewakan. Sebaliknya, perusahaan alas kaki Deckers melaporkan laba dan pendapatan kuartal pertama yang melampaui ekspektasi analis, mendorong sahamnya naik 6%.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...