IHSG Anjlok Pagi Ini ke 6.997 Jelang Akhir Perdagangan Saham 2024
Membuat ringkasan dengan AI
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka di level 7.036 kemudian anjlok 0,11% atau 7,42 poin ke level 7.029 jelang penutupan perdagangan saham 2024, Senin (30/12). Pada pukul 09.03 WIB IHSG kian merosot hingga terperosok 0,55% ke 6.997.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham pukul 09.03 WIB mencapai Rp 485,78 miliar dengan volume 1,88 miliar saham dan frekuensi sebanyak 51.041 kali.
Sebanyak 177 saham tercatat menguat, 156 saham terkoreksi, dan 228 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG sesi pertama saat itu mencapai Rp 12.249 triliun.
Tak hanya itu dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, sembilan sektor kompak rontok. Saham-saham infrastruktur mencatat penurunan terbesar mencapai 0,57%. Adapun sektor tersebut yang berada di zona merah yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tergelincir 1,45% ke Rp 2.710 per lembar saham.
Di sisi lain, bursa saham Asia bergerak variatif. Indeks Shanghai Composite naik 0,20% dan Straits Times terapresiasi 0,26%. Sebaliknya Nikkei tergelincir 0,66% dan Hang Seng turun tipis 0,07%
Sebelumnya, analis memprediksi IHSG bergerak di zona hijau hari ini. Sebagai informasi, IHSG mengalami koreksi pada perdagangan Jumat pekan lalu ke level 7.036.
Phintraco Sekuritas menyatakan salah satu sentimen pergerakan IHSG yakni pasar menantikan rilis data inflasi bulan Desember. Inflasi diperkirakan menurun ke level 1,4% secara tahunan atau year on year (yoy) di Desember dari 1,55% yoy di November.
Sebaliknya, inflasi inti diperkirakan akan mengalami peningkatan ke 2,6% yoy di Desember dari 2,26% yoy di November. Kondisi ini mencerminkan adanya peningkatan harga pada barang dan jasa inti dan mengindikasikan tekanan terhadap daya beli masyarakat.
Sementara rilis data aktivitas manufaktur Amerika Serikat berpotensi menjadi katalis positif di pekan ini. "Kami memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 7.000–7.100 pada perdagangan hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (30/12).
