Delapan Perusahaan Bakal IPO di Januari 2025

Nur Hana Putri Nabila
6 Januari 2025, 14:43
Pekerja beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,18% ke level 7.163 pada perdagangan di awal tahun 2025.
Katadata/Fauza Syahputra
Pekerja beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,18% ke level 7.163 pada perdagangan di awal tahun 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sebanyak delapan perusahaan akan mencatatkan sahamnya melalui initial public offering (IPO) pada awal Januari 2025. Dari delapan calon emiten tersebut di antaranya terdapat dua dari sektor properti dan real estate, kesehatan, bahan baku, energi, konsumer non siklikal, infrastruktur, hingga finansial. 

Seiring dengan hal itu, satu perusahaan mercusuar beraset jumbo atau lighthouse company akan meramaikan pasar modal Indonesia pada awal tahun 2025 dengan melaksanakan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa setiap tahun. Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik, yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%.

  • PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)

Satu perusahaan mercusuar yang akan IPO awal 2025 yakni anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Bangun Kosambi Sukses dengan melepas 566,89 juta saham atau 10% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. 

IPO anak usaha PANI itu sekaligus menjadi jalan bagi kongsi konglomerat Sugianto Kusuma atau dikenal Aguan dan Salim Group melebarkan sayap bisnis di BEI. Perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate ini mematok harga IPO di Rp 4.060 per lembar saham. 

Dari IPO tersebut, CBDK bakal meraup dana segar sebanyak Rp 2,3 triliun. Perusahaan dijadwalkan untuk mencatatkan perdana sahamnya di BEI pada 13 Januari 2025.

Berdasarkan laporan keuangannya, Bangun Kosambi Sukses memiliki total aset hingga Rp 18,15 triliun hingga hingga semester pertama 2024. Kemudian pendapatannya senilai Rp 969,40 miliar dan laba periode berjalan sebesar Rp 479.10 miliar hingga Juni 2024.

  • PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX)

Pengembang Villa Nusa Indah Bogor, PT Kentanix Supra International Tbk dengan kode emiten KSIX dijadwalkan IPO pada 8 Januari 2025. 

Perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan kawasan perumahan (real estate) itu melepas maksimal 329,67 juta lembar saham atau sebanyak 15% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Kentanix Supra International mematok IPO di Rp 452 dari harga harga penawaran awal direntang Rp 312-468 per saham.   

Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 150,07 miliar. Adapun PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana Kentanix Supra International.

  • PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) 

Emiten farmasi PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk dengan kode emiten OBAT dijadwalkan akan IPO di BEI pada 13 Januari 2025. Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 59,50 miliar.  

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan itu akan melepas maksimal 170 juta lembar saham atau sebanyak 28,33% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Brigit Biofarmaka Teknologi mematok harga IPO di 350. Harga tersebut merupakan harga batas atas dari harga penawaran awal sahamnya pada kisaran Rp 330-350 per saham. 

PT OSO Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana OBAT. Berbarengan dengan pelaksanaan IPO, Brigit Biofarmaka juga menerbitkan maksimal 85 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 19,77%. Adapun total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 29,75 miliar.

  • PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)

Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), yakni PT Raharja Energi Cepu (RATU) mematok harga penawaran umum perdana saham di level Rp 1.150 per lembarnnya. Nilai tersebut merupakan nilai batas atas dari harga bookbuilding direntang Rp 900 - Rp 1.150. 

Emiten energi itu dijadwalkan untuk melantai di Bursa Efek Efek Indonesia (BEI) melalui IPO pada 8 Januari 2025. Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, Raharja Energi Cepu melepas maksimal 543,01 juta lembar saham atau sebanyak 20% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. 

Dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana segar Rp 405,90 miliar. Adapun PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana perusahaan.

  • PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG)

Kemudian calon emiten PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 230 per saham. Emiten konsumer nonprimer ini dijadwalkan akan melantai di BEI pada 13 Januari 2025. 

Lewat prospektus final yang disampaikan perseroan, DGWG bakal menawarkan sebanyak 882.353.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham yang mewakili sebesar 15% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, jumlah dana yang dihimpun melalui penawaran umum ini mencapai Rp 202,94 miliar. 

  • PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC)

Emiten produsen tepung roti PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dijadwalkan akan melantai di BEI pda 9 Januari 2025 mendatang. Perusahaan sektor konsumer nonsiklikal itu mematok harga IPO sebesar Rp 210 per saham dengan melepas 291,5 juta saham atau maksimal 30,01% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan pasca IPO.

Dengan begitu, perusahaan yang bergerak di sektor konsumer nonsiklikal ini berpotensi mengantongi nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya Rp 61,21 miliar. 

Bersamaan dengan penawaran saham perdana, perseroan juga menerbitkan 145,75 juta Waran Seri I atau 21,43%. Total dana yang bisa diraup perseroan dari penerbitan Waran Seri I ini adalah sebesar Rp 30,60 miliar. NH Korindo Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BRRC.

  • PT Hero Global Investment Tbk (HGII)

Emiten energi baru terbarukan, PT Hero Global Investment Tbk (HGII), akan melaksanakan IPO dengan menawarkan 1,3 miliar saham atau 20% dari total saham. Harga penawaran yang ditetapkan sebesar Rp 200 per saham, dengan total nilai IPO mencapai Rp 260 miliar. 

Adapun masa penawaran umum berlangsung dari 3 hingga 7 Januari 2025, sementara pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 9 Januari 2025. OCBC Sekuritas Indonesia dan UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

  • PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII)

PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) berencana mencatatkan saham perdana di pasar modal dengan menawarkan hingga 412.087.500 saham atau setara dengan 12,03% dari total modal yang ditempatkan perusahaan. 

Asuransi Digital Bersama mematok harga penawaran IPO sebesar Rp 100 per saham. Dari aksi korporasi tersebut perusahaan berpotensi meraih dana segar maksimal Rp 41,2 miliar.

Berikut delapan emiten yang IPO di Januari 2025:

  1. PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX)
  2. PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) 
  3. PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG)
  4. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)
  5. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)
  6. PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC)
  7. PT Hero Global Investment Tbk (HGII) 
  8. PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) 
 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...