Saham PANI hingga CBDK Anjlok Imbas Polemik Pagar Laut di Tangerang

Ringkasan
- BCA berencana menambah anggaran CSR hingga Rp 153 miliar pada 2023.
- Kinerja keuangan BCA yang kuat, dengan laba bersih naik 19,4% pada 2023, mendukung peningkatan anggaran CSR.
- Program CSR BCA berfokus pada pemberdayaan UMKM dan dampak positif pada bisnis perbankan dan ekonomi nasional.

Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan anak usahanya, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), mengalami penurunan signifikan di tengah polemik pemasangan pagar laut di dekat kawasan pengembangan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).
Pagar sepanjang lebih dari 30 kilometer yang berada di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, tersebut dibongkar oleh TNI Angkatan Laut (AL) pada Sabtu, (18/1).
Berdasarkan data perdagangan, saham PANI anjlok sejak awal minggu ini. Berikut rinciannya:
- Senin, 20 Januari: Turun 0,96% ke Rp 15.500 per saham
- Selasa, 21 Januari: Anjlok 9,03% ke Rp 14.100 per saham
- Rabu, 22 Januari: Terkoreksi 1,95% ke Rp 13.825 per saham.
Sebelumnya, saham PANI sempat melesat 8,28% pada awal Januari 2025 ke level Rp 17.325 per saham. Namun, dalam sepekan terakhir, saham PANI telah merosot 12,50%, dengan kapitalisasi pasar turun menjadi Rp 233,42 triliun.
Tak hanya PANI, saham CBDK juga mengalami penurunan dalam dua hari terakhir. Pada Selasa (21/1) saham CBDK merosot 4,55% ke level Rp 9.975 per lembar saham. Kemudian pada Rabu (22/1), saham CBDK juga anjlok 5,51% ke level 9.425.
Padahal saham kongsi Aguan-Salim itu sempat menyentuh level Rp 10.450 per lembar saham dan kini kapitalisasi pasarnya anjlok menjadi Rp 53,34 triliun.
Penyebab Penurunan Saham PANI dan CBDK
Menurut Financial Advisor Sucor Sekuritas Danika Augusta Sari, isu pemasangan pagar laut menjadi salah satu faktor yang memengaruhi saham PANI dan CBDK. Namun dampaknya diperkirakan hanya bersifat jangka pendek.
Selain itu, pemberitaan terkait pagar laut dapat memengaruhi persepsi pasar. Jika PANI mampu memberikan klarifikasi dan membukukan kinerja positif untuk tahun buku 2024, maka sentimen tersebut dapat mereda.
"Mudah-mudahan berita ini tidak menjadi sentimen yang terlalu buruk ke depannya," kata Danika saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (22/1).
Secara fundamental, PANI memiliki posisi yang cukup kuat dengan cadangan lahan (land bank) signifikan seluas 1.850 hektare hingga 2024. Dari perspektif teknikal, level Rp 13.000 menjadi batas krusial bagi saham PANI.
Jika harga saham turun melewati level tersebut, ada potensi pembalikan tren menjadi bearish. Namun, jika harga tetap di atas Rp 13.000, maka peluang menghindari reversal bearish masih terbuka.
“Namun, hari ini saham PANI ada ada rejection disitu dan mudah-mudahan ke depannya PANI masuk ke tren non-sideways,” ujarnya.
Terkait penurunan saham CBDK, Danika menilai bahwa hal ini disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh investor. Sebelumnya, pada Jumat (17/1), saham CBDK melesat 19,77% ke level Rp 10.450 per saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 61,22 triliun.
Bearish adalah tren penurunan harga akibat sentimen negatif. Reversal bearish adalah perubahan dari tren naik ke turun. Rejection terjadi saat harga gagal menembus support atau resistance. Tren non-sideways menunjukkan pergerakan harga yang jelas, naik atau turun, bukan stagnan.