IHSG Rontok 9%, Kapitalisasi Pasar 10 Emiten Terbesar di BEI Ambrol

Ringkasan
- PT Barito Renewables Energy (BREN) membukukan laba Rp 1,68 triliun pada 2023, naik 17,87% dari tahun sebelumnya.
- Pendapatan BREN juga naik 4,41% menjadi Rp 9,35 triliun, dengan penjualan listrik, uap, dan kredit karbon sebagai kontributor utama.
- Beban usaha dan beban keuangan meningkat, namun jumlah ekuitas meningkat 49,5%, liabilitas menurun 3,4%, dan aset naik 3,38%.

Sebanyak 10 emiten dengan kapitalisasi pasar atau market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia ambrol seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang rontok 9,19% ke level 5.912 pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4) pagi. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,59% ke level 6.510 pada penutupan perdagangan Kamis (7/4) sore.
Pada pembukaan IHSG pagi ini, BEI langsung memberlakukan penghentian sementara perdagangan atau trading halt selama 30 menit. Padahal, otoritas bursa pada pagi ini baru saja menyesuaikan kebijakan batas trading halt dengan menaikkan ambang batas penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari sebelumnya 5% menjadi 8%.
Data perdagangan BEI menunjukkan nilai transaksi saham pagi ini hanya Rp 1,92 triliu dengan volume 1,59 miliar saham dan frekuensi sebanyak 64.620 kali. Sebanyak 9 saham menguat, 552 saham terkoreksi, dan 65 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG pagi ini pada hari ini hanya Rp 10.219 triliun.
Daftar Penurunan Harga Saham 10 Emiten Kapitalisasi Pasar Terbesar di BEI
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id. Kapitalisasi pasar terbesar di BEI, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun paling tinggi dari Rp 1.037 triliun menjadi Rp. 912,24 triliun.
Kemudian PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga mencatatkan penurunan market cap dari Rp 736 triliun menjadi Rp640,84 triliun. Sementara itu, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun tipis dari Rp668 triliun menjadi Rp 656,67 triliun.
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatatkan penurunan dari Rp 623 triliun ke Rp 583,95 triliun. Adapun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga ikut turun dari Rp 608 triliun menjadi Rp 524,39 triliun.
Perbandingan kapitalisasi pasar atau kapitalisasi pasar sebelum libur bursa dan hari ini:
Kode | Nama Perusahaan | Market Cap (Triliun) 27 Maret 2025 | Market Cap (Triliun) 8 April 2025 |
BBCA | PT Bank Central Asia Tbk | Rp1.037 | Rp912,24 |
BREN | PT Barito Renewables Energy Tbk | Rp736 | Rp640,84 |
BYAN | PT Bayan Resources Tbk | Rp668 | Rp656,67 |
TPIA | PT Chandra Asri Pacific Tbk | Rp623 | Rp583,95 |
BBRI | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | Rp608 | Rp524,39 |
BMRI | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | Rp480 | Rp420 |
DCII | PT DCI Indonesia Tbk | Rp400 | Rp340,34 |
AMMN | PT Amman Mineral Internasional Tbk | Rp390 | Rp362,59 |
DSSA | PT Dian Swastatika Sentosa Tbk | Rp328 | Rp311,30 |
TLKM | PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk | Rp239 | Rp203,08 |
Sumber: Diolah penulis Katadata.co.id