DSSA Ketiban Durian Runtuh: Masuk MSCI & FTSE Large Cap

Nur Hana Putri Nabila
25 Agustus 2025, 13:48
IHSG, saham, rekomendasi saham
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) kembali ketiban berkah, yakni masuk dalam indeks bergengsi FTSE Global Equity Index Series untuk periode September 2025. Harga saham emiten Grup Sinarmas ini telah melesat lebih dari 20% dalam sebulan terakhir.

FTSE Russell pada akhir pekan lalu mengumumkan hasil tinjauan indeks FTSE Global Equity Series (FTSE GEIS) periode September 2025. Perubahan ini berlaku pada 19 September 2025 dan efektif pada pembukaan perdagangan 22 September 2025.

Adapun dalam daftar terbaru, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) masuk ke dalam indeks FTSE Large Cap. Di sisi lain, saham FTSE mendepak PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dari indeks Mid Cap.  

Menurut dokumen resmi FTSE Russell, DSSA akan memiliki free float sebesar 25,43% sesuai dengan pedoman yang berlaku. Namun, FTSE Russell menyoroti adanya persyaratan jaminan sebesar 80% yang diberlakukan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dalam perdagangan saham DSSA.

FTSE Russell saat ini tengah meminta masukan dari para pengguna indeks terkait potensi kendala dalam mereplikasi perlakuan indeks pada saham DSSA. Hal ini mengingat potensi weighting yang signifikan atas saham DSSA.

“FTSE Russell akan menerbitkan pemberitahuan lanjutan yang mengonfirmasi perlakuan indeks untuk Dian Swastatika Sentosa sebelum akhir periode pertanyaan tinjauan indeks pada 5 September 2025,” demikian pengumuman FTSE dikutip Senin (25/8).

Adapun pada perdagangan saham sesi I hari ini, Senin (25/8) saham DSS  naik 1,08% ke Rp 79.675 per lembar. Volume yang diperdagangkan 2,20 juta dengan nilai transaksi Rp 174,04 miliar dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 613,94 triliun.  Harga saham DSSA melesat 20,72% dalam sebulan terakhir atau melonjak 59,59% dalam tiga bulan terakhir.

DSSA Masuk MSCI Agustus 2025

DSSA sebelumnya juga masuk dalam Indeks Morgan Stanley Capital International atau MSCI per Agustus 2025. Selain DSSA, emiten milik konglomerat RI Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga masuk dalam MSCI Global Standard Indexes.

Di sisi lain, saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) didepak dari indeks global dan kini masuk ke dalam daftar Small Cap Indexes. Selain ADRO, lima emiten lainnya juga ditambahkan ke dalam MSCI Small Cap Indexes, yaitu PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT MNC Land Tbk (KPIG), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG). 

Namun, ada dua saham yang dikeluarkan dari Small Cap Indexes, yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).  

“Seluruh perubahan ini akan mulai berlaku pada penutupan perdagangan 26 Agustus 2025 dan efektif per 27 Agustus 2025,” tulis MSCI dalam pengumumannya, Jumat (8/8). 

MSCI selanjutnya akan merilis hasil tinjauan berkala indeks global untuk periode November 2025 pada 5 November mendatang dan  mulai berlaku secara efektif pada 25 November 2025.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...