Tiga Indeks Utama Wall Street Cetak Rekor Ditopang Optimisme soal AI dan The Fed

Karunia Putri
10 September 2025, 06:24
Bursa saham Wall Street,
ANTARA
Bursa Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wall Street di Amerika Serikat ditutup naik pada perdagangan Selasa (9/9) waktu setempat. Tiga indeks utama yakni S&P, Dow Jones, Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa, didorong penguatan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS The Fed.

S&P 500 naik 0,27% menjadi 6.512,61 poin, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Kamis (4/9). Nasdaq menguat 0,37% ke 21.879,49 poin, rekor penutupan tertinggi dua hari beruntun. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 0,43% ke 45.711,34 poin, menembus rekor yang dicapai pada 28 Agustus.

Delapan dari 11 sektor dalam S&P 500 menguat, dipimpin oleh sektor layanan komunikasi yang melonjak 1,64% dan utilitas 0,71%. Sejak awal tahun, S&P 500 naik sekitar 11% dan Nasdaq menguat 13%. 

Reli bursa masih ditopang antusiasme terhadap perkembangan AI dan ekspektasi biaya pinjaman yang lebih rendah.

Pemerintah AS melaporkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja ternyata 911 ribu lebih sedikit dalam periode 12 bulan hingga Maret dibandingkan perkiraan sebelumnya. Data ini menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja, bahkan sebelum tarif impor global Presiden Donald Trump diberlakukan.

Pasar keuangan kini memperkirakan The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin atau bps dalam pertemuan kebijakan pekan depan. 

Berdasarkan alat FedWatch CME, peluang pemangkasan yang lebih agresif, yakni 50 bps, mencapai hampir 10%. Data nonfarm payrolls terbaru untuk Juli dan Agustus juga mengonfirmasi kondisi pasar tenaga kerja yang melemah.

“Revisi ini tidak menghalangi The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin,” ujar analis Murphy & Sylvest di Chicago, Paul Nolte, dikutip dari Reuters, Rabu (10/9).

Di sisi korporasi, saham UnitedHealth melonjak setelah mengumumkan bahwa pendaftaran dalam rencana asuransi Medicare sesuai harapan, yang bisa meningkatkan pembayaran dari pemerintah. 

Saham JPMorgan Chase juga naik 1,7% setelah salah satu eksekutif senior menyebut pendapatan investment banking berpotensi tumbuh dua digit pada kuartal III, sementara pendapatan pasar diperkirakan naik belasan persen.

Sebaliknya, saham Apple terkoreksi 1,5% setelah peluncuran iPhone terbaru dianggap gagal menarik minat investor. Broadcom turun 2,6% setelah reli lima hari berturut-turut. 

Albemarle merosot 11,5% karena kekhawatiran pasokan lithium mereda seiring rencana perusahaan baterai China, CATL, melanjutkan produksi di tambang.

Di sektor teknologi, Nebius melonjak hampir 50% usai menandatangani kesepakatan US$ 17,4 miliar dengan Microsoft. Rivalnya, CoreWeave, naik 7%. 

Sementara itu, saham Kelas B Fox Corp anjlok 6,7% dan News Corp merosot 4,5% setelah Rupert Murdoch dan anak-anaknya sepakat menyerahkan kendali kerajaan media kepada putra sulungnya, Lachlan Murdoch.

Pada perdagangan diperpanjang, Oracle melonjak 12% setelah merilis laporan kinerja kuartalannya.

Secara keseluruhan, jumlah saham yang melemah di S&P 500 lebih banyak dibandingkan yang menguat dengan rasio 1,4:1. Indeks mencatat 19 titik tertinggi baru dan tanpa titik terendah baru. 

Di Nasdaq, terdapat 100 titik tertinggi baru dan 64 titik terendah baru. Volume perdagangan relatif tipis, sebanyak 15,6 miliar saham berpindah tangan, lebih rendah dibanding rata-rata 16,1 miliar saham dalam 20 sesi terakhir.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...