Analis Proyeksi Bisnis BCA Tumbuh Solid, Harga Saham BBCA Bisa Sentuh Rp 12.000?

Nur Hana Putri Nabila
12 September 2025, 18:04
Saham BBCA
bca.co.id
Menara BCA
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perbankan swasta raksasa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membeberkan kinerja keuangan yang solid di tengah dinamika ekonomi dan politik Tanah Air. Hal itu ditandai dengan penyaluran target, hingga prospek pembagian dividen kepada pemegang saham. 

Analis Trimegah Sekuritas, Jonathan Gunawan, menilai BCA memiliki model bisnis yang konservatif dan berhati-hati dalam menyusun rencana usaha. Menurutnya, hal ini membuat perseroan konsisten mencapai target, baik dari sisi penyaluran kredit maupun kinerja laba. 

Jonathan mencontohkan, meski manajemen masih menargetkan target pertumbuhan kredit 6–8% di 2025, realisasi pada semester pertama 2025 sudah mencapai 12,9%. “Jadi target kredit dari manajemen besar kemungkinan akan tercapai, bahkan terlampaui," ucap Jonathan dalam keterangannya, Jumat (12/9). 

Lebih lanjut, ia memproyeksikan dengan outlook makroekonomi semester kedua 2025 yang diperkirakan semakin solid, kualitas kredit perbankan diproyeksi membaik, termasuk untuk BCA. Menurut Jonathan, bila kualitas kredit membaik, maka pencadangan bisa dikurangi di semester II sehingga memberi ruang lebih pada pertumbuhan laba. 

“Hal ini sesuai dengan pernyataan manajemen BCA yang menyatakan pencadangan akan dijaga pada level cukup," ujarnya.

Jonathan juga menjelaskan pertumbuhan kredit BBCA pada semester pertama 2025 terutama ditopang oleh sektor produktif, dengan kontribusi terbesar berasal dari kredit korporasi yang naik 16,1% yoy. Capaian ini diikuti segmen komersial 12,6%, sektor konsumer tumbuh 7,6%, dan SME 11,1%.

Menurutnya, pencapaian signifikan di segmen SME karena BBCA agresif melakukan take over kredit berkualitas baik dengan harga yang kompetitif sehingga pangsa pasar SME BBCA meningkat di atas rata-rata industri.

Dari sisi pendanaan, CASA BCA sebesar Rp 982 triliun atau 82,5% dari total DPK. Loan to deposit ratio (LDR) tercatat di 78%, sementara cadangan sekunder dan surat berharga yang dimiliki mencapai Rp 433 triliun, setara 29% dari total aset. 

Jonathan melihat kondisi ini mencerminkan likuiditas yang sangat ample sehingga BBCA tidak perlu ikut dalam persaingan ketat suku bunga deposito. Likuiditas yang kuat ini juga mendukung ekspansi kredit ke depan.

Sepanjang semester I 2025, BBCA membukukan laba bersih Rp 29 triliun, naik 8% yoy. Pertumbuhan net interest income mencapai 7%, sedangkan non-interest income melonjak 10,6% didorong peningkatan fee-based income dan trading income. Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali di level 2,2% dengan coverage ratio 167%.

Bocoran Dividen BCA (BBCA)

Perbankan raksasa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membocorkan kisi-kisi pembagian dividen untuk para pemegang saham. 

Direktur BCA John Kosasih kebijakan dividen setiap tahun mempertimbangkan sejumlah aspek, mulai dari kebutuhan permodalan, penyaluran kredit, kepentingan pemegang saham, hingga manajemen risiko atau rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR).

 Di samping itu, John menyebut kinerja keuangan BCA saat ini masih terjaga baik, termasuk rendahnya tingkat utang perusahaan. Ia menyebut dividend payout ratio BCA saat ini mencapai 68%.

“Kami harapkan dividen payout ratio ini yang relatif tinggi ini dapat terus dipertahankan dengan baik. Namun secara historis, dari tahun ke tahun dividen BCA itu terus mengalami peningkatan,” kata John dalan Public Expose 2025 secara virtual, Kamis (11/9). 

Target Harga Saham BBCA

Adapun saham BBCA pada perdagangan Jumat (12/9) pukul 15:25 WIB, naik 1,27% ke level Rp 7.950 per lembar saham. Kapitalisasi pasarnya tembus Rp 980,04 triliun.

Berdasarkan konsensus Bloomberg per 11 September 2025, mayoritas sekuritas memberikan rekomendasi positif terhadap saham Bank Central Asia Tbk (BBCA). Dari 45 sekuritas, sekitar 91,8% analis memberikan rekomendasi beli, 8,1% merekomendasikan hold, sementara tidak ada yang merekomendasikan jual.

Sejumlah sekuritas besar seperti Sucor Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Maybank Investment, hingga Goldman Sachs memberikan target harga di atas Rp11.000 per saham dengan rekomendasi buy.

Sementara beberapa analis lain seperti Autonomous Research dan JP Morgan lebih berhati-hati dengan rekomendasi netral dengan target harga di bawah Rp 10.000.

Berikut rekomendasi saham BBCA:

NoSekuritasRekomendasiTarget Harga (IDR)
1Sucor SekuritasbuyRp                11.500
2Mandiri SekuritasbuyRp                11.000
3PT Verdana SekuritasbuyRp                12.300
4MacquarieoutperformRp                9.900
5Autonomous ResearchneutralRp                   9.500
6Aletheia Capital Ltdbuy-
7Maybank InvestmentbuyRp                11.675
8Goldman SachsbuyRp                   9.800
9Yuanta InvestmentbuyRp                10.500
10PT Ciptadana SekuritasbuyRp                11.600
11PT Ina SekuritasbuyRp                11.200
12UOB Kay HianbuyRp                10.500
13PT BRI DanareksabuyRp                11.900
14JP MorganneutralRp                   8.000
15PT NH Korindo SekuritasbuyRp                   10.000
16CitibuyRp                10.700
17DBS BankbuyRp                12.000
18Binaartha SekuritasbuyRp                   9.950
19BNI SekuritasbuyRp                12.000
20Sadif Investmentstrong buyRp                   9.924
21OCBC SekuritasbuyRp                11.000
22PT. Simamas SekuritasbuyRp                10.500
23RHB ResearchbuyRp                10.260
24MNC SekuritasbuyRp                11.300

Sumber: Bloomberg






Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...