Capai Target 2019, BNI Makin Getol Salurkan KUR 2020
BNI Bangga Memajukan UMKM Indonesia
Aspek permodalan kerap jadi masalah klasik pada pengembangan UMKM. Padahal, banyak UMKM memiliki usaha yang layak untuk diberikan akses perbankan (feasible). Namun dibandingkan sektor usaha korporasi, UMKM belum memiliki banyak kesempatan mengakses perbankan
Peran strategis BNI dalam pelaksanaan pembangunan nasional, salah satunya adalah memberikan manfaat nyata kepada masyarakat yang sebelumnya tidak mendapatkan akses literasi keuangan menjadi bankable. Tujuannya agar kesejahteraan lebih merata dengan dukungan permodalan yang murah dan cepat melalui pola klaster serta menghadirkan pendampingan. Dengan demikian monitoring usaha debitur KUR mudah dilakukan dan akses pendampingan dapat dimaksimalkan.
Pola pembiayaan yang diberikan kepada UMKM dikelompokkan atas dasar tiga kondisi kemampuan usaha. Pertama, UMKM yang potensial feasible namun belum bankable, pola pembiayaan diberikan melalui skema kemitraan. Kedua, UMKM yang telah feasible namun belum bankable, pola pembiayaan diberikan dalam bentuk skema subsidi atau pinjaman dengan subsidi bunga oleh pemerintah lainnya. Ketiga, UMKM yang feasible dan bankable, diberikan fasilitas kredit komersil segmen kecil.
Harapannya, selain BNI mampu memberi akses permodalan KUR yang lebih mudah dan familiar bagi pelaku UMKM, juga dapat memberi kebermanfaatan bagi peningkatan usaha serta kesejahteraan bagi UMKM Indonesia.
Plafon KUR BNI pada 2020 dengan skema bunga 6 persen sebesar Rp 22 triliun.