The Fed Pertahankan Suku Bunga, Ini Dampaknya ke Rupiah dan Utang RI

Ferrika Lukmana Sari
2 Mei 2024, 13:38
The Fed
123rf
Gedung Bank Sentral AS, The Fed
Button AI Summarize

Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed Kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25% - 5,5%. Level ini telah dipertahankan sejak Juli 2023 lalu.

Sejumlah ekonom memperkirakan kebijakan suku bunga The Fed tersebut akan berdampak pada perekonomian nasional, seperti pelemahan nilai tukar rupiah hingga membenani utang negara.

Ekonom Indef Esther Sri Astuti memperkirakan, kebijakan The Fed akan memengaruhi semua sektor ekonomi seperti pelemahan nilai tukar rupiah. Karena penguatan dolar AS setelah kebijakan The Fed keluar, akan berdampak pada aktivitas impor yang mengandalkan dolar AS.

"Impor Indonesia itu tinggi untuk beberapa komoditas pangan seperti beras. Jika dolar AS menguat, nilai impor tinggi, harga barang impor naik dan ini akan melemahkan rupiah," kata Esther kepada Katadata.co.id, Kamis (2/5).

Selain pelemahan rupiah, cicilan dan bunga utang negara juga berpotensi meningkat, karena pemerintah banyak mengambil utang dalam bentuk dolar AS. Sehingga hal ini akan mempersempit ruang fiskal pemerintah.

"Misalnya utang dan cicilan utang makin tinggi, maka ruang fiskal mengecil. Jika ruang fiskal mengecil, berarti belanja pemerintah mengecil juga," ujarnya.

Hingga Maret 2024, utang pemerintah mencapai Rp 8.262,1 triliun dengan rasio sebesar 38,79% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai ini berpotensi bertambah dengan penguatan dolar AS sehingga memengaruhi program pemerintah.

Padahal, pemerintahan baru mempunyai banyak program prioritas, seperti makan siang gratis dan program infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar. Maka itu, pemerintah diminta berhati-hati mengelola anggaran.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...