Sunarso Calon Potensial BRI 1, Dipersiapkan Sejak Januari?
2018 | 2017 | 2016 | |
Pinjaman yang Diberikan (Omzet) | 10.78% | 4% | 14,46% |
Pendapatan Usaha | 8,95% | 8,39% | 8,67% |
Beban Usaha | 8,98% | 7,11% | 6% |
Laba Usaha | 8,89% | 11,26% | 15,15% |
Total Aset | 8,41% | 3,87% | 19,7% |
Sumber: Laporan Keuangan Pegadaian 2018
Nasib Suprajarto
Suprajarto langsung menyatakan mundur setelah digeser dari Dirut BRI menjadi Dirut BTN. Ia beralasan tidak pernah diajak berkomunikasi tentang pergeseran tersebut.
"Saya tidak pernah diajak bicara sebelumnya. Apalagi diajak musyawarah. Saya memutuskan mengundurkan diri," kata dia dalam Konferensi Pers, tak lama setelah Rapat Umum Pemegang Saham BTN mengesahkan pergeseran tersebut, Kamis (29/8).
Sikap Suprajarto mendapat dukungan dari Serikat Pekerja BRI dan BTN. Pergeseran tersebut dianggap sebagai pelecehan profesi bankir lantara Suprajarto ditugaskan untuk memimpin bank dengan kapasitas yang jauh lebih kecil.
Serikat Pekerja pun mengingatkan agar manajemen karier bankir di lingkungan BUMN melalui sistem merit yang baik dan terbuka.
(Baca: Curahan Hati Suprajarto, Tak Lagi Pimpin BRI dan Mundur dari Dirut BTN)
Kementerian BUMN menepis tudingan tak adanya komunikasi dengan Suprajarto. "Pimpinan Kementerian BUMN senantiasa berupaya menyampaikan keputusan penugasan secara langsung kepada pihak-pihak yang diberi penugasan," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuagan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo.
Menurut dia, Suprajarto digeser ke BTN semata-mata untuk mengakselerasi kinerja perusahaan ke depan. Kementerian BUMN melihat kinerja Suprajarto selama ini positif dan berharap bisa membawa kinerja BTN tumbuh dua hingga tiga kali lipat ke depan.
"Sebagaimana kita tahu, sekarang mortgage bank cuma BTN, jadi yang kami utamakan BTN," kata dia. Apalagi, masih ada masalah kekurangan pasokan rumah yang perlu segera ditangani. "BTN ke depan sangat krusial di mana backlog sudah besar," ujarnya.