Bank Mandiri Salurkan KUR Pariwisata Rp 1,8 Triliun Selama Semester I
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor pariwisata senilai Rp 1,8 triliun sepanjang Semester I-2019 kepada 23.706 debitur. Jumlah ini merupakan 17,16% dari total KUR Bank Mandiri untuk tahun ini.
SVP Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri Zedo Fally mengatakan, salah satu daya tarik destinasi wisata adalah adanya dukungan dari pelaku UMKM sektor jasa, seperti kuliner, transportasi, souvenir ataupun jasa terkait lainnya.
"Nah, seiring semakin pentingnya sektor pariwisata untuk mendatangkan devisa ke Indonesia, maka pelaku UMKM sektor jasa kepariwisataan perlu terus diperkuat agar bisa memenuhi kebutuhan wisatawan,” kata Zedo di Banyuwangi, Jumat (19/7) melalui siaran pers.
Dia menambahkan, dalam penyaluran KUR Pariwisata ini, Bank Mandiri juga menjalin kerja sama dengan operator di berbagai destinasi wisata serta nasabah eksisting perseroan di bidang tour & travel. Kerja sama yang dilakukan seperti memberikan referral kepada pelaku usaha yang menjadi value chain nasabah sehingga bisa meningkatkan kelayakan untuk mendapatkan kredit.
(Baca: BTN dan Bank Mandiri akan Gelar RUPSLB Akhir Agustus 2019)
Secara umum, penyaluran KUR Bank Mandiri terbagi dalam skema KUR Kecil dengan nilai Rp 9,6 triliun, KUR Mikro senilai Rp 870 miliar, dan KUR TKI sebesar Rp 13 miliar. Tahun ini, perseroan berencana menyalurkan KUR total Rp 25 triliun.
Pada enam bulan pertama 2019, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR produksi sebesar Rp 5,3 triliun atau 50,96% dari total KUR tersalurkan. Dari nilai itu, penyaluran ke sektor pertanian sebesar 17,12%, lalu 30% ke sektor jasa produksi, 0,20% ke sektor perikanan, dan 3,64% ke sektor industri pengolahan.
“Kami juga terus menjaga kualitas penyaluran KUR oleh tenaga pemasaran Bank Mandiri. Atas komitmen itu, rasio kredit bermasalah KUR kami juga terjaga sangat baik di bawah 0,53%,” kata Zedo.
Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih Rp 13,5 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut tumbuh 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 12,1% atau mencapai Rp 690,5 trilliun per Juni 2019.
(Baca: Bank Mandiri Kembali Jajaki Akuisisi Bank Asal Filipina)