Jiwasraya Rilis Dua Produk Asuransi Mikro Baru untuk Dorong Kinerja
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mulai melakukan remodeling bisnisnya dalam rangka meningkatkan kinerja. Hal ini diimplementasikan dengan dirilisnya dua produk asuransi baru yakni JS Asuransi Mikro Sahabat dan JS Demam Berdarah.
Sekretaris Jiwasraya Budiyono mengatakan pada dasarnya program Asuransi Mikro Sahabat merupakan asuransi perlindungan diri atas risiko kecelakaan dan yang lainnya. Sedangkan JS Demam Berdarah adalah asuransi yang memberi perlindungan dengan tujuan menekan risiko atas potensi wabah penyakit demam berdarah.
Budiyono mengatakan, pihakya terus berinovasi menciptakan produk-produk asuransi dengan premi yang terjangkau sebagai implementasi dari remodeling bisnis perseroan. "Sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara), kami juga berkomitmen akan selalu hadir untuk memberi perlindungan terhadap masyarakat," ujar Budiyono melalui siaran pers, Selasa (12/2).
Budiyono menjelaskan, untuk mengikuti program Asuransi Mikro Sahabat para peserta akan dikenakan premi yang ringan mulai dari Rp 50.000, dengan manfaat uang pertanggungan mencapai Rp 30.000.000. Sementara untuk JS Demam Berdarah, dengan premi mulai dari Rp 17.500 para peserta akan memperoleh manfaat berupa jaminan rawat inap di rumah sakit senilai Rp 500.000 per hari.
Sebagai informasi, pendaftaran Program Asuransi Mikro Sahabat dan JS Demam Berdarah dapat dilakukan melalui loket-loket di seluruh kantor Jiwasraya. Tak hanya itu, dua varian ini juga dapat diakses melalui Jiwasraya Mobile atau digital platform yang bulan lalu secara resmi juga dirilis manajemen Jiwasraya.
(Baca: Jiwasraya Fokus Restrukturisasi, BUMN Kaji Masuknya Investor Baru)
Upaya Penyehatan Jiwasraya
Sebelumnya, Kementerian BUMN telah memaparkan rencananya untuk menyehatkan Jiwasraya yang saat ini tengah terkendala likuiditas. Kendala likuiditas tersebut terungkap setelah surat keterangan keterlambatan pembayaran polis Jiwasraya jenis JS Proteksi Plan kepada nasabah bancassurance Jiwasraya, tersebar ke publik. Nilai polis JS Saving Plan yang telah jatuh tempo tersebut mencapai senilai Rp 802 miliar.
Rencana Kementerian BUMN tersebut mulai dari penerbitan surat utang, hingga membentuk anak usaha untuk bisa membuat produk-produk baru yang bisa dikerjasamakan dengan BUMN lain seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Namun, menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan, upaya penyehatan kondisi keuangan Jiwasraya akan difokuskan pada perpanjangan kontrak atauroll over polis yang telah jatuh tempo.
(Baca: Penyelamatan Jiwasraya, Mulai Surat Utang Hingga Bentuk Anak Usaha)
"Kami encourage (mendorong) mereka untuk perpanjang. Dalam arti bunga akan dibayar, (dan) ini investasinya bagus, (jadi) tolong diperpanjang. Sekarang dalam proses komunikasi saja karena sebagian dari pemilik investasi ini konsumen (nasabah) dari bank, bekerjasama juga dengan perbankan," kata Rini ketika ditemui usai mengisi acara Mandiri Invest Forum di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (30/1).