Kesetaraan Gender Kunci Pertumbuhan Ekonomi
Namun, angka tersebut menurun drastis untuk posisi manajemen tingkat menengah dan tinggi. Pada manajemen tingkat menengah, perempuan hanya mencakup 20 persen dari keseluruhan pekerja. Angkanya lebih kecil lagi untuk manajemen tingkat tinggi, yakni 5 persen untuk posisi CEO dan 5 persen untuk Board Members.
Baca juga: Infografik 'Lampu Kuning' Kesenjangan Gender Indonesia di Asia Pasifik
Menurut Menteri Yohana, perlu peran bersama untuk mendorong partisipasi perempuan dalam pembangunan ekonomi dengan memacu produktivitas, menghadirkan pasar tenaga kerja yang adil dan kompetitif serta berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Secara global, Kajian World Economic Forum (WEF) 2017 mengindikasikan bahwa kesetaraan gender akan meningkatkan pertumbuhan domestik bruto (PDB) global sebesar US$ 5,3 triliun. Sejalan dengan hal itu, Citi Group dalam laporan Women in the Economy II menunjukan bahwa jika tingkat partisipasi angkatan kerja, jam kerja, dan produktivitas kerja rata-rata perempuan setara dengan laki-laki, maka PDB negara-negara OECD secara teori akan meningkat sebesar 20 persen dan PDB yang dihasilkan oleh perempuan akan meningkat 50 persen.
Banyak studi yang mencoba menguantifikasi potensi manfaat dari mereduksi ketimpangan gender bagi perekonomian. Umumnya, penelitian menemukan bahwa terobosan kecil untuk menutup ketimpangan gender akan menunjukkan hasil yang signifikan.
Alih-alih menjadi sandungan, kondisi ketimpangan gender di Indonesia dapat dilihat sebagai potensi besar kontribusi perempuan terhadap pertumbuhan ekonomi yang belum tergali. Potensi ini dapat digali melalui usaha-usaha mewujudkan kesetaraan gender di sektor ekonomi.
Kesetaraan gender berarti perempuan dan laki-laki memiliki kondisi dan potensi yang sama untuk berkontribusi pada pembangunan nasional dan merealisasikan hak-haknya sebagai manusia. Wujud dari kesetaraan gender adalah tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam kesempatan berpartisipasi, memperoleh akses, dan merasakan manfaat dari pembangunan nasional.
This article was produced in partnership with Investing in Women, an initiative of the Australian Government that promotes women’s economic empowerment in South East Asia.