Raup Rp 20,5 Triliun, BRI Pimpin Perolehan Laba Bank BUMN

Miftah Ardhian
26 Oktober 2017, 13:19
Bank BRI KATADATA | Agung Samosir
Bank BRI KATADATA | Agung Samosir
Bank BRI KATADATA | Agung Samosir

Dengan perkembangan penyaluran kredit sepanjang tahun ini, BRI mencatatkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar Rp 7,4 triliun atau tumbuh 14,79% dibanding tahun lalu. Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) bank tercatat terkendali  di level 2,33%, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu 2,34%. Level NPL ini juga berada di bawah rata-rata industri yang sebesar 3%. 

Meski begitu, BRI menambahkan cadangan kerugian atau NPL Coverage menjadi 198,2% dari sebelumnya 156,9% untuk mengantisipasi risiko kredit seret. "Kami berusaha untuk prudent, mengantisipasi yang akan terjadi. Jadi, kalau ada NPL tidak bermasalah," ujarnya.

Dari sisi penghimpunan dana Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatat pertumbuhan 10,9% menjadi Rp 770,6 triliun. Dana murah yaitu tabungan dan giro tercatat masih mendominasi DPK BRI dengan komposisi sebesar 55,4 persen.

Haru menjelaskan, BRI akan terus menghimpun lebih banyak dana murah untuk menekan biaya dana yang harus dikeluarkan. Saat ini, biaya dana BRI tercatat sebesar 3,47%, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 3,89%. Salah satu cara menghimpun dana murah adalah dengan mengembangkan bisnis transaction banking.

Hingga akhir tahun, Haru optimistis BRI bakal mampu meraup laba Rp Rp 27 triliun. "Sisa tiga bulan ini, kami optimistis mencapai target yang ditetapkan perseroan di awal tahun," ujar Haru.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...