Efek The Fed, Biaya Utang Luar Negeri Bisa Naik dalam 3 Tahun

Desy Setyowati
20 Januari 2017, 18:09
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Sebelumnya, Direktur Strategi dan Portfolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Scenaider Clasein H. Siahaan juga mengakui risiko peningkatan beban utang pemerintah bila Fed Fund Rate naik. Sebab, bila Fed Fund Rate naik maka nilai tukar AS berpotensi makin perkasa, sebaliknya rupiah melemah.

Alhasil, nilai utang yang harus dibayarkan pemerintah menjadi besar. “Yang pengaruh (terhadap beban utang pemerintah) itu nilai tukar. Kalau nilai tukar stabil, enggak ada pengaruhnya,” kata Scenaider.  (Baca juga: Berkat Utang, Cadangan Devisa Melonjak US$ 4,9 Miliar)

Kenaikan Fed Fund Rate juga bisa mendorong membengkaknya biaya utang baru pemerintah. Sebab, pemerintah terpaksa menaikan kupon surat utangnya agar menarik. Ujung-ujungnya, ke depan, beban bunga utang yang harus dibayarkan pemerintah pun naik.

Kendati begitu, Scenaider menjelaskan, pemerintah tak bisa menunda-nunda pembayaran dan penerbitan utang. “Kalau bayar, ya bayar saja. Karena bunga (kupon) itu turun naik. Enggak bisa ditungu-tunggu,” ujar Scenaider.

Sekadar catatan, tahun ini saja, pemerintah menganggarkan pembayaran bunga utang Rp 221,4 triliun naik sebesar Rp 30,4 triliun dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...