Pembobol Bank Bangladesh Incar Target Lain di Asia Tenggara

Maria Yuniar Ardhiati
30 Mei 2016, 07:00
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Melalui tulisan yang dipublikasikan pada Kamis pekan lalu, Symantec tidak menyebut nama bank di Filipina yang ikut menjadi korban, maupun jumlah uang yang dicuri. Namun, jejaknya bisa ditelusuri pada Oktober tahun lalu. Symantec tidak mengumumkan identitas para peretas tersebut.

Sejak 2013, setidaknya ada empat serangan cyber terhadap bank dengan menggunakan pesan penipuan melalui jaringan pembayaran Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). SWIFT yang menyadari adanya sejumlah serangan kemudian memperingatkan bank untuk meningkatkan sistem keamanan mereka.

Bank di seluruh dunia memakai sistem SWIFT untuk memberikan instruksi pembayaran. Juru bicara SWIFT Natasha de Teran mengatakan perusahaan ini sedang menelusuri dugaan pembobolan serupa. Perusahaan keamanan syber lainnya, yaitu BAE Systems, menjelaskan kode yang dipakai untuk menghapus jejak para peretas di Bank Bangladesh ternyata mirip dengan yang digunakan untuk menyerang Sony.

Saat ini para pejabat, pembuat kebijakan, serta institusi keuangan dunia meningkatkan kewaspadaan dalam keamanan cyber dengan sistem pembayaran SWIFT setelah para peretas memakainya untuk mentransfer total US$ 81 juta milik akun Bank Bangladesh di bank sentral Amerika Serikat atau The Fed di New York. (Baca: DBS Peringatkan Kenaikan Fed Rate di Tengah Perbaikan Ekonomi)

Symantec dan para peneliti juga mendeteksi adanya rencana para peretas membobol sebuah bank komersial di Vietnam, juga melalui sistem SWIFT. Namun upaya ini gagal. Sebelumnya, dua pekan lalu, bank Ekuador yang bernama Banco del Austro kehilangan lebih dari US$ 12 juta, juga melalui jaringan SWIFT.

Kepolisian Bangladesh masih meninjau kembali kasus pembobolan terbesar bank komersial di negara tersebut pada 2013. Pencurian terjadi di Bank Sonali. Melalui jaringan SWIFT, para peretas melarikan US$ 250 ribu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...