Rugi Semester I Membengkak, Bank Jago Punya Strategi Perbaiki Kinerja
Berdasarkan laporan keuangannya yang telah dipublikasikan akhir bulan lalu, Bank Jago mencatatkan rugi bersih pada semester I 2020 sebesar Rp 50,91 miliar, membengkak 259,5% dari Rp 14,16 miliar pada semester I 2019.
Kerugian akibat peningkatan beban operasional dari Rp 21,97 miliar menjadi Rp 77,55 miliarr. Pendapatan operasional lainnya juga turun 40,79% menjadi Rp 2,01 miliar.
Meski demikian, Bank Jago mampu membukukan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 245% menjadi Rp 26,6 miliar hingga Juni 2020 dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 7,7 miliar. Rasio kredit bermasalah atau NPL juga turun dari 6,41% menjadi 0,92%. Rasio kecukupan modal atau CAR melesat dari 17,79 % menjadi 215,20 %.
Dengan kinerja tersebut, rugi per saham atau earning per share perusahaan pun turun menjadi Rp 4,69 pada semester 1 tahun ini dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 11,74.
Total aset Bank Jago per 30 Juni 2020 tercatat Rp1.706 miliar, naik Rp 388 miliar atau 29% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2019. Total liabilitas sebesar Rp 435 miliar pada 30 Juni 2020, turun Rp 204 miliar atau 32%, dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2019.