Bank Mandiri Tambah Restrukturisasi Kredit demi Jaga NPL di Level 3,6%
Alhasil, beberapa debitur besar Bank Mandiri tersebut harus mengalami penurunan status kredit. "Ditambah lagi, nasabah tersebut pun tidak bisa kami klasifikasikan ke dalam restrukturisasi under POJK 11," kata Siddik.
Pada semester pertama tahun ini, Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp 10,29 triliun, turun 23,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba disebabkan karena sepanjang semester I 2020 perseroan menerapkan strategi konservatif.
"Untuk mengantisipasi potensi ketidakpastian ekonomi, kami juga membangun pencadangan untuk memastikan terjaganya kualitas aset. Per Juni 2020, rasio coverage cadangan kerugian penurunan nilai secara konsolidasi berada di kisaran 195,5%,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar dalam virtual conference, Rabu (19/8).
Ia menjelaskan meski pencadangan naik, Bank Mandiri memastikan likuiditas berada pada level aman dan dapat mendukung skenario ekspansi. Hal ini didukung pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 15,82% menjadi Rp 976,6 triliun, di mana komposisi dana murah mencapai 61,9%.
Dengan beberapa strategi tersebut, Royke cukup bersyukur Bank Mandiri mampu menjaga kinerja dengan tetap membukukan laba meski turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi aset, Bank Mandiri secara konsolidasi mencatatkan pertumbuhan 10,02% menjadi Rp 1.359,4 triliun.