Bio Farma Targetkan Vaksin Covid-19 Siap Bulan November

Image title
5 Oktober 2020, 17:41
Farmasi, biofarma, bio farma, vaksin, vaksin covid-19, vaksin corona, bumn farmasi, obat corona
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras.
Bio Farma

"Diharapkan, akhir Januari atau awal Februari 2020, kami bisa mengeluarkan program vaksinasi terhadap vaksin Covid-19 ini," kata Honesti.

Adapun, tim dari Sinovac sudah melakukan kunjungan ke fasilitas produksi vaksin milik Bio Farma untuk pengecekan. Hasilnya, fasilitas produksi Bio Farma dinilai siap produksi dan kontrol kualitasnya memenuhi standar yang sudah ditetapkan.

Terkait sertifikat halal, Bio Farma juga sudah mendapatkan arahan dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk dibentuknya tim bersama yang terdiri dari Bio Farma, Kementerian BUMN, BPOM, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan beberapa pihak lainnya. Namun, berdasarkan arahan dari Ma'ruf Amin, Honesti mengatakan jika belum memenuhi unsur halal, vaksin tetap bisa dilakukan.

"Seandainya belum memenuhi unsur halal, dalam kondisi pandemi ini, tetap bisa diberikan vaksinasinya," kata Honesti.

Tidak hanya sebatas vaksin, Bio Farma sebagai holding pun juga menangani masalah obat Covid-19. Terbaru, anggota BUMN holding farmasi PT Indofarma Tbk (INAF) siap memasarkan obat anti Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem. Obat ini diproduksi Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto menjelaskan Desrem berdosis 100 mg bakal dipasarkan mulai pekan kedua Oktober 2020. Obat ini pun sudah mengantongi persetujuan emergency use authorization dan disetujui oleh BPOM pada tanggal 30 September 2020.

Obat ini digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. "Untuk ketersediaan stok untuk bulan ini, sudah ada sekitar 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat," kata Arief dalam siaran pers, Senin (5/10).

Anggota holding lainnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) saat ini sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan Covid-19, yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19. Selain Favipiravir, Kimia Farma dan anak usahanya PT Phapros Tbk (PEHA) telah memproduksi beberapa obat lain seperti Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolone.

Terkait vaksin, pemerintah juga menyiapkan peta jalan vaksinasi dengan membentuk tim teknis penyusunan, membuat timeline, menyusun konsep regulasi, serta sinkronisasi strategi komunikasi publik. Selanjutnya disiapkan juga dashboard penelusuran program vaksin untuk melacak mereka yang sudah divaksin dan mengetahui efektivitasnya. 

Meski demikian, pemerintah meminta masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan dengan tertib selama vaksin belum ditemukan. Mereka perlu disiplin mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak atau biasa disebut 3M.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...