Tekan Biaya Operasional, Laba Bersih BCA Kuartal I Tumbuh 7%
Kredit Susut, Likuiditas Longgar
Kondisi penyaluran kredit dan simpanan membuat posisi likuiditas BCA sangat longgar. Terlihat dari rasio perbandingan pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 65,2% atau melonggar dibandingkan periode sama tahun lalu 77,6%.
Dari sisi kinerja intermediasi, total penyaluran kredit (outstanding) BCA tercatat senilai Rp 586,79 triliun pada kuartal I 2021, atau turun 4,1% dibanding kuartal I 2020 Rp 612,16 triliun. Segmen yang merosot paling tajam adalah KKB yakni anjlok 23,7% menjadi Rp 36 triliun dari semula Rp 47,15 triliun.
Selain itu, kredit konsumer juga menyusut 10% dari Rp 154,92 triliun menjadi hanya Rp 139,48 triliun. Segmen kartu kredit turun 7,8% menjadi Rp 14,06 triliun dari sebelumnya Rp 15,24 triliun. Sedangkan, penyaluran KPR juga merosot 3,4% menjadi Rp 89,42 triliun dari sebelumnya Rp 92,52 triliun.
Kredit komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM) juga tak luput dari pelemahan yakni sebesar 6,4% menjadi Rp 178,94 triliun dari Rp 191,17 triliun. Hanya penyaluran kredit segmen korporasi yang tumbuh tipis 0,9% menjadi Rp 262,64 triliun dari sebelumnya Rp 260,38 triliun.
Di tengah pandemi Covid-19, catatan kredit macet atau non performing loan (NPL) BCA meningkat tipis ke level 1,8%. dari periode sebelumnya 1,6%. Kualitas kredit ini sebenarnya mulai membaik secara bertahap dari kondisi kuartal II 2020 yang sempat melonjak 2,1%.
Dari sisi simpanan, dana pihak ketiga (DPK) BCA naik 14,6% menjadi Rp 849,41 triliun dari Rp 741,02 triliun. Totalnya masih didominasi oleh dana murah (CASA) dengan nilai Rp 655,84 triliun atau naik 15,4% dari Rp 568,52 triliun. Sementara, deposito berjangka Rp 193,57 triliun atau tumbuh 12,2% dari Rp 172,49 triliun.