OJK Waspadai Tingginya Selisih Kredit dan Dana Nasabah di Perbankan

Image title
26 November 2021, 18:25
ojk, kredit, dana pihak ketiga, dpk
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sejumlah peserta menyimak paparan Direktur Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta sosialisasi layanan sistem elektronik pencatatan inovasi keuangan digital di ruangan OJK 'Innovation Center for Digital Financial Technology' (Infinity), Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Ada juga tantangan dari potensi memburuknya kredit seret atau non-performing loan dan adanya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) akibat proses restrukturisasi. "Untuk itu, OJK merespons dengan kebijakan yang melihat ke depan (forward looking policy) dengan mengeluarkan kebijakan restrukturisasi dengan segala infrastrukturnya," kata Heru.

Sementara dari segi tantangan secara struktural, OJK menilai ada sejumlah faktor. Seperti, tantangan perbankan dalam penguatan struktur dan daya saing. Menurut Heru saat ini skala usaha perbankan masih rendah, efisiensi rendah, dan disparitas skala usaha dan daya saing antar-bank yang tinggi.

Tantangan berikutnya adalah dari segi peran perbankan dalam perekonomian. Perbankan dibutuhkan untuk pembiayaan pembangunan nasional, namun pasar keuangan masih dangkal, pembiayaan berkelanjutan belum optimal, dan inklusi keuangan yang masih rendah.

Perbankan Tanah Air juga harus menghadapi revolusi ekonomi dan layanan digital. Di tengah perkembangan ekonomi digital dan teknologi di sektor keuangan, terjadi perubahan perilaku dan ekspektasi masyarakat akan layanan keuangan.

Hal ini menjadi tantangan di sektor perbankan karena adanya risiko serangan siber, lalu investasi infrastruktur teknologi yang mahal, dan timbulnya kompetisi dengan perusahaan teknologi finansial. "Untuk itu, OJK meletakkan dasar transformasi industri ke arah digital secara smooth," kata Heru.

Berdasarkan data OJK hingga Oktober 2021 kredit perbankan tumbuh sebesar 3,24 %. Secara sektoral, kredit sektor utama tercatat mengalami peningkatan terutama pada sektor manufaktur dan rumah tangga dengan peningkatan masing-masing sebesar Rp 5,3 triliun dan Rp 8,8 triliun. "Hal ini mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional semakin membaik," kata Heru beberapa saat yang lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...