UMKM Butuh Dukungan untuk Berkompetisi di Pasar Global

Sahistya Dhanesworo
Oleh Sahistya Dhanesworo - Tim Riset dan Publikasi
28 April 2022, 16:01
UMKM Siap Mendunia
Katadata/Kementerian Koperasi dan UKM

Rencana Strategis Kemenkop UKM 2020-2024 menyebutkan ada sejumlah kendala yang dihadapi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnisnya, antara lain sumber daya manusia (SDM), produksi dan pemasaran, pembiayaan, dan kelembagaan. 

Terkait SDM, Renstra Kemenkop UKM menunjukkan masih minimnya pengetahuan bisnis yang baik dari para pengusaha UMKM. Para pengusaha ini juga tidak mempunyai mentor bisnis yang dapat mengarahkan mereka. 

Bicara soal produksi dan pemasaran, pelaku UMKM dinilai masih minim kreativitas dan inovasi sehingga kesulitan menembus pasar internasional. Pelaku UMKM juga disebut belum sepenuhnya sadar kekuatan branding dan belum memaksimalkan pemasaran secara online

Sementara bila bicara kelembagaaan, dari 65 juta UMKM yang ada di Indonesia hanya lima persen yang sudah punya legalitas usaha menurut Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim dalam peresmian UMKM Expo dan Pesona Kopi Kuningan. 

Tidak adanya legalitas usaha membuat UMKM sulit dalam mengakses modal pembiayaan yang akan menyebabkan UMKM sulit berkembang. Hal ini diperparah dengan rendahnya pemahaman terkait legalitas dari para pelaku UMKM. 

Hingga kini, Kemenkop UKM terus proaktif mendorong agar UMKM bisa meningkatkan daya saing dan menembus pasar global. Mewujudkan hal tersebut, Kemenkop UKM mengusung sejumlah strategi utama yang meliputi promosi, edukasi, digitalisasi, dan kemudahan pembiayaan. 

Untuk promosi, Kemenkop UKM proaktif dalam membuka akses pasar baik domestik maupun internasional. Beberapa kegiatan promosi luar negeri yang telah dilakukan antara lain; Malaysia International Halal Expo (2020), Food Hotel Asia (2020), Manila Fame (2020), dan Dubai Expo 2020 (2021). 

Untuk meningkatkan edukasi, upaya Kemenkop UKM beririsan dengan digitalisasi. Karena itu Kemenkop menerapkan dua pendekatan, yaitu mendorong literasi digital, kapasitas, dan kualitas usaha serta memperluas pasar digital. 

Kemenkop UKM menggandeng platform edukasi, media sosial, dan marketplace demi untuk menyediakan pelatihan gratis bagi para pelaku UMKM. 

Materi pelatihan yang diberikan meliputi topik-topik entrepreneurship, business planning, digital marketing, pricing, manajemen media sosial, hingga motivasi bisnis. 

Kemenkop UKM menggandeng sejumlah platform antara lain Ruang Guru, Gojek, Grab, Tokopedia, Shopee, Blibli dan platform media sosial Meta Group yakni Facebook, Instagram, dan WhatsApp. 

Selain itu Kemenkop UKM juga menyediakan pelatihan tersendiri yang bisa diakses pelaku UMKM di edukumkm.id. 

Upaya lainnya sinergi bersama antara Kementerian Kominfo dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan Pekan Pelaku UMKM pada September 2021 lalu. 

Kemenkop UKM melakukan perluasan pasar digital melalui kampanye Beli Barang Indonesia (BBI), pengadaan e-catalog, LPSE & PaDI (Program Pasar Digital), Live Shopping via e-commerce dan pembuatan situs SMEsta sebagai portal informasi UMKM. 

Berdasarkan data Kemenkop UKM pada Maret 2022, ada 18,5 juta UMKM yang telah go digital per Desember 2021. Jumlah tersebut diproyeksikan naik menjadi 20 juta pada 2022 dan 30 juta pada 2024 mendatang. 

Dukungan lain agar UMKM naik kelas dilakukan lewat kemudahan pembiayaan melalui kerja sama dengan sumber pembiayaan ekspor (LPEI/KURBE, LPDB-KUMKM, dan Himbara) dan skema alternatif (crowdfunding, CSR, modal ventura). 

Pemerintah juga menaikkan plafon KUR dari Rp500 juta menjadi Rp20 miliar, dan plafon KUR tanpa agunan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta. 

Dorongan agar UMKM naik kelas tidak terbatas pada langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas UMKM, tapi juga menciptakan iklim yang membantu keberlangsungan UMKM. 

Beberapa kegiatan pendorong produktivitas itu, di antaranya, menutup cross-border impor ilegal lewat kerja sama dengan Shopee dan menutup tiga sektor produk berupa fashion, makanan, dan kerajinan melalui program Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Lazada. 

Kemenkop UKM juga berkoordinasi dengan Ombudsman, BPOM, dan lembaga terkait lainnya untuk percepatan penerbitan sertifikasi izin usaha. 

Langkah untuk mengedukasi dan mendorong UMKM go digital tidak hanya akan membantu UMKM memperluas pasar, tapi juga meningkatkan resiliensi UMKM khususnya pada masa pandemi. 

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam perayaan Hari UMKM 12 Agustus 2021 menyatakan bahwa selama pandemi, UMKM dituntut untuk terus beradaptasi dan bertransformasi, termasuk di antaranya transformasi digital. 

Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha oleh BPS mencatat 15 dari setiap 100 perusahaan cenderung melakukan diversifikasi usaha selama pandemi. 

Data dari World Bank 2021 menunjukkan bahwa 80 persen yang terhubung dalam ekosistem digital memiliki resiliensi lebih baik. 

Masuk Pasar Global via Digital 

Salah satu kisah keberhasilan UMKM menembus pasar global adalah brand pakaian dan tas buatan tangan House of Distraw. Brand ini berdiri sejak 2017 dan selalu mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam proses produksinya. 

Arief Jatinugroho, pemilik brand, menceritakan bahwa keikutsertaannya pada INACRAFT 2018 telah membuka peluang untuk berkembang. Kini, brand miliknya telah bekerjasama dengan beberapa galeri, baik di dalam maupun luar negeri, untuk memantapkan kualitas kurasi pada produk-produknya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...