Pemerintah Siapkan Rp 20 Triliun untuk Subsidi Bunga Kredit Bagi UMKM

Ringkasan
- Pemerintah mengalokasikan Rp20 triliun untuk subsidi bunga kredit investasi UMKM sebesar 5%, mendorong sektor padat karya.
- Subsidi ini merupakan bagian dari program yang lebih luas, termasuk target penyaluran KUR Rp300 triliun pada 2025 dan dukungan dari Menteri Keuangan.
- Kebijakan ini diharapkan meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing UMKM, khususnya di sektor padat karya seperti tekstil, alas kaki, makanan dan minuman, serta furnitur.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun untuk memberikan subsidi bunga sebesar 5% untuk kredit investasi yang dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program ini bertujuan untuk mendorong sektor padat karya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kebijakan ini melengkapi berbagai program pemerintah lain, termasuk target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditetapkan mencapai Rp 300 triliun pada 2025.
“Pemerintah akan memberikan subsidi bunga bagi para debitur. Anggaran yang dialokasikan untuk program ini adalah Rp 20 triliun,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (31/1).
Ia berharap kebijakan ini memberikan dampak positif, khususnya bagi sektor padat karya. “Diharapkan subsidi ini dapat mendorong pembiayaan dengan plafon pinjaman mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar, dengan tenor fleksibel antara lima hingga delapan tahun,” ujarnya.
Dukungan dari Menteri Keuangan
Airlangga memastikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menyetujui program subsidi bunga kredit bagi UMKM tersebut. Program ini dinamakan Kredit Investasi untuk Sektor Padat Karya dan terbuka bagi semua bank yang menyalurkan kredit kepada UMKM.
“Bu Menteri Keuangan sudah setuju, apapun banknya, yang penting kredit investasi ini bisa diakses UMKM,” ujar Airlangga dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (31/1).
Airlangga menekankan bahwa pemerintah terus merancang berbagai kebijakan fiskal untuk mendukung industri padat karya. Menurutnya, insentif ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha di berbagai sektor, seperti tekstil, alas kaki, makanan dan minuman, serta furnitur.
“Apakah mereka akan merevitalisasi atau memasuki area industri baru, semua bisa difasilitasi. Termasuk melalui kredit dengan suku bunga yang mendapatkan subsidi hingga 5%,” ujarnya.
Dengan adanya kebijakan ini, pemerintah berharap UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing, terutama dalam ekspor.