Rupiah Menguat Pagi Ini meski Sentimen The Fed Masih Kuat

Abdul Azis Said
15 Juli 2022, 09:50
Rupiah
ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja/wsj/foc.
Teller melayani jual beli mata uang Dolar AS di sebuah tempat penukaran uang, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tiga poin ke level Rp 15.023 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pagi ini. Pelemahan berlanjut seiring masih bertahannya sentimen kenaikan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve yang agresif.

Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat ke Rp 15.003 pada pukul 09.20 WIB pagi ini. Ini telah melampaui level penutupan kemarin Rp 15.020 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,01%, bersama yuan Cina 0,16%, baht Thailand 0,04% dan dolar Singapura 0,15%. Sebaliknya, dolar Taiwan melemah 0,13% bersama won Korsel 0,8%, peso Filipina 0,30%, rupee India 0,31% dan ringgit Malaysia 0,08%, sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini karena sentimen The Fed. Ia memperkirakan kurs garuda bergerak di rentang Rp 14.980-Rp 15.050 per dolar AS.

"Terlihat belum ada perubahan sentimen di pasar. Sentimen kenaikan suku bunga acuan AS masih akan menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata Ariston dalam risetnya, Jumat (15/7).

Pasar kini berekspektasi kenaikan bunga The Fed bisa lebih agresif lagi, dengan kenaikan sebesar 100 bps pada pertemuan bulan ini. Kenaikan agresif tersebut seiring laporan data inflasi AS bulan Juni yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. 

The Fed sudah menaikkan bunga sebesar 150 bps selama tiga pertemuannya terakhir. Pertemuan Maret dengan kenaikan 25 bps, disusul kenaikan 50 bps pada Mei dan 75 bps pada bulan lalu.

Meski demikian, rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan Juni yang diramal masih berhasil surplus, serta rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua Cina pada hari ini. Kedua data tersebut bisa memberi sentimen positif ke nilai tukar.

"Namun, penguatan rupiah mungkin tidak besar karena tekanan dari sentimen the Fed," kata dia.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan rebound hari ini seiring turunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp 14.935-Rp 15.050 per dolar AS.

"Pelaku pasar masih mencermati data inflasi ASyang diperkirakan telah mencapai puncak," kata dia dalam risetnya.

Sentimen positif juga datang dari domestik dengan neraca perdagangan yang diramal kembali surplus gemuk.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...