Bandar Besar Kripto Celsius Tumbang, Apa Penyebabnya?

Ameidyo Daud Nasution
20 Juli 2022, 23:24
kripto, celsius, bursa
Unsplash/Executium
Ilustrasi cara main crypto

Tak hanya itu, mereka mengivestasikan dana di platform lain yang menawarkan keuntungan setinggi langit. Tujuannya untuk menjaga bisnis model yang dilakoni agar tetap bertahan.

Dalam sebuah laporan, perusahaan tersebut berinvestasi di Anchor, platform yang menjanjikan imbal hasil 20% dari investasi di pinjaman terraUSD (UST). Namun nilai terra ambruk dan berdampak pada tumbangnya Three Arrows Capital dan bandar kripto lainnya.

Analis menganggap langkah Celsius ini fatal lantaran model bisnis Anchor yang tak berkelanjutan. "Mereka (Celsius) memindahkan aset ke instrumen berisiko yang tidak memiliki lindung nilai," kata Nik Bhatia, pendiri The Bitcoin Layer dan asisten profesor bidang keuangan di University of Southern California.

Bhatia lalu mengaitkan tekor US$ 1,2 miliar yang dialami Celsius dengan model bisnis yang buruk tersebut. Hal ini juga diperparah dengan penurunan harga aset. "Sementara kewajibannya tetap, jadi sekali lagi itu model bisnis yang buruk," katanya.

Dalam pengajuan bangkrut, Celsius menyatakan sebagian besar aktivitas akun akan dihentikan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Namun Bab 11  Undang-Undang Kepailitas AS menyatakan pelanggan tak bisa menerima uang mereka kembali selama proses kebangkrutan.

Hal ini menjadi sorotan terhadap regulasi pasar kripto yang tak memiliki instrumen perlindungan konsumen untuk melindungi dana pengguna ketika terjadi krisis. Ini berbeda dengan perbankan yang memiliki mekanisme asuransi terhadap simpanan nasabah.

Oleh sebab itu, legislator di Amerika Serikat saat ini bersiap mengatur lagi aturan dasar kripto. Senator Cynthia Lummis dan Kirsten Gilibrand menyatakan akan menyasar Undang-Undang yang lebih jelas untuk mengatur industri ini. Payung hukum tersebut juga akan membagi pengawasan di antara regulator.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...