OJK Belum Mau Izinkan Lembaga Keuangan Masuk Metaverse

Patricia Yashinta Desy Abigail
9 September 2022, 07:02
OJK
Donang Wahyu|KATADATA
Gedung OJK

Ia mengatakan, ada sejumlah bentuk use case metaverse yang bisa diterapkan di sektor perbankan. Namun, bagi perusahaan, teknologi metaverse mesti mengakomodasi semua kebutuhan nasabah dalam memenuhi gaya hidup.

"Metaverse bisa memberikan pengalaman yang tidak bisa nasabah lakukan di dunia nyata," katanya. Ia mencontohkan, saat nasabah ingin mendapatkan layanan Kredit Perumahan Rakyat (KPR), ada teknologi Virtual Reality (VR) atau Augmented Reality (AR) yang mampu menggambarkan rumah dengan jelas.

Adapun, dalam hal pengembangan metaverse, Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) lebih dulu masuk. Ketiga bank itu menggaet WIR Group dan menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengembangan bisnis ke dalam ekosistem metaverse.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan, perseroan mengutamakan kenyamanan dan keamanan nasabah lewat metaverse. Kantor cabang virtual di metaverse tidak hanya melayani kebutuhan perbankan nasabah. BRI akan dapat memberikan edukasi soal perbankan dan layanan digital lainnya yang bisa diakses kapan dan di mana saja.

Teknologi metaverse diramal menjadi tren masa depan. Pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan bahwa pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse akan menjadi tren pada 2023 – 2024.

Menurutnya, pandemi Covid-19 mendorong banyak orang beralih ke digital, termasuk merevolusi tempat kerja. Raksasa teknologi asal Cina, Baidu, memperkirakan bahwa adopsi metaverse butuh waktu enam tahun agar bisa hadir sepenuhnya secara global.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...