Harga Emas Antam Kembali Turun Rp 980 Ribu/Gram

 Zahwa Madjid
25 November 2022, 11:21
Emas
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menata emas Antam imitasi di gerai Gadai Emas dan Cicil Emas BSI di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Di pengujung pekan ini, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero)Tbk atau emas Antam bergerak turun Rp 1.000 ke level Rp 980.000 per gram pada perdagangan hari ini, Jum’at (25/11).

Melansir situs Logam Mulia, harga pembelian kembali (buyback) emas Antam juga turun tipis Rp 1.000 ke level Rp 884.000 per gram.

Dikutip dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Jum’at (25/11) Emas spot turun 0,1% menjadi $1.753,09 per ons.

Harga emas melambung di atas U$1.750 per ons pada hari Kamis (24/11), mengkonsolidasikan kenaikan setelah risalah pertemuan terbaru Federal Reserve AS mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih lambat.

Melansir CNBC, Suku bunga yang lebih rendah cenderung mengangkat daya tarik emas dibandingkan dengan aset berbunga lainnya. Suku bunga tinggi telah mempertahankan status tradisional emas sebagai pelindung nilai terhadap inflasi tinggi dan ketidakpastian lainnya tahun ini. Karena hal itu menyebabkan biaya peluang yang lebih tinggi untuk menahan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Catatan pertemuan The Fed pada 1-2 November lalu menunjukkan, mayoritas pembuat kebijakan Fed sepakat bahwa kemungkinan akan segera untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

“Catatan FOMC dan tanggapan yang dirasakan dari pasar bahwa perlambatan kenaikan suku bunga – di samping pola pembelian musiman yang ekstrem pada akhir November-Desember hingga akhir kuartal pertama, telah mendorong pasar logam lebih tinggi ke Asia,” kata David Mitchell , direktur pelaksana Indigo Precious Metals Singapura.

Hal ini memberikan dorongan lebih lanjut untuk emas dan logam mulia secara keseluruhan, dolar secara luas lebih rendah setelah risalah Fed. Dolar yang lebih lemah membuat bullion lebih murah untuk pembeli di luar negeri.

Namun, harga emas di pasar spot berpotensi mengakhiri aksi rebound di sekitar resistensi teknis US$1.757 per ons dan melanjutkan penurunan setelahnya, menurut analis teknis Reuters Wang Tao.

Aktivitas pasar kemungkinan besar akan relatif teredam oleh liburan Thanksgiving di Amerika Serikat

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...