Empat Bank Kakap Bagikan Dividen Rp 100 Triliun, BRI Terbesar

Syahrizal Sidik
16 Maret 2023, 14:21
Empat Bank Kakap Bagikan Dividen, BRI Terbesar
Dokumentasi perseroan
Empat bank besar mengumumkan pembagian dividen untuk tahun buku 2022. BRI jadi yang paling besar membagikana dividen senilai 85% dari laba 2022.

Empat bank berkapitalisasi pasar besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan pembagian dividen kepada pemegang saham. Dari keempat bank tersebut, jumlah dividen yang dibayarkan atau dividen payout ratio PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) paling besar dari perolehan laba sepanjang tahun 2022 yakni sebesar 85% atau senilai Rp 43,49 triliun.

Dividen payout ratio merupakan besaran dividen yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang dinyatakan dalam besaran persentase terhadap perolehan laba bersih dan disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Di urutan kedua,  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memberi dividen sebesar 62,1% dari laba tahun 2022 atau setara Rp 25,3 triliun. Selanjutnya, Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan rasio sebesar 60% dari laba yang setara Rp 24,7 triliun. Terakhir, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menetapkan 40% dari laba sebagai dividen atau senilai Rp 7,32 triliun. Bila dikalkulasi, empat bank besar ini tercatat membagikan dividen senilai Rp 100,49 triliun untuk tahun buku 2022. 

Nama BankNilai DividenDividen Payout Ratio
Bank Rakyat Indonesia Rp 43,49 triliun  85% 
Bank Central Asia  Rp 25,3 triliun  62,1%
Bank Mandiri  Rp 24,7 triliun  60%
Bank Negara Indonesia Rp 7,32 triliun  40%

Sumber: paparan kinerja perusahaan, data diolah penulis

Berikut selengkapnya 4 bank besar yang paling royal membagikan dividen:

1. BRI

BRI menetapkan rasio pembagian dividen sebesar 85% atau Rp 43,49 triliun dari laba perolehan bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 51,4 triliun. Jumlah dividen yang akan dibagikan itu setara dengan Rp 288 per saham. Adapun dividen itu termasuk dividen interim yang telah dibagikan senilai Rp 8,6 triliun. Sehingga sisanya Rp 34,9 triliun akan dibayarkan segera.

"Laba BRI Rp 51,4 triliun dibagikan 85% dalam bentuk dividen yang nilainya sekitar Rp 43,5 triliun. Sisanya laba 15% atau Rp 7,7 triliun akan digunakan untuk saldo laba ditahan," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023 BRI, Senin (13/3).

Besaran rasio dividen yang dibagikan BRI sama dengan di tahun lalu yakni di kisaran 85%. Pada 2021, BRI membagikan dividen tunai senilai Rp 26,4 triliun atau sekurang-kurangnya Rp 174,23 per saham.

2. BCA

Bank Central Asia membagikan dividen tunai sebesar Rp 205 per saham untuk tahun buku 2022. Jumlah itu meningkat 41,4% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2021. Secara total, BCA membagikan dividen senilai Rp 25,3 triliun atau setara 62,1% dari laba. 

“Sehubungan dengan laba bersih perseroan selama tahun buku 2022 yang sebesar Rp 40,7 triliun, RUPST memutuskan penggunaan laba bersih perseroan antara lain untuk dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 205 per saham, meningkat 41,4%,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resmi, Kamis (16/3).

Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 35 per saham yang telah dibayarkan oleh perseroan kepada para pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022. Sehingga sisa yang akan dibayarkan perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan adalah sebesar Rp 170 per saham.

Sebagai gambaran, di tahun 2021, BCA membagikan dividen senilai Rp 17,9 triliun dari perolehan laba bersih yang sebesar Rp 31,42 triliun. Rasio pembagian dividen itu setara 56,9% dari perolehan laba bersih tahun 2021.

3. Bank Mandiri

Bank Mandiri tercatat membagikan dividen tunai Rp 24,7 triliun kepada pemegang saham. Dividen tersebut berasal dari 60% dari laba besih konsolidasian yang diatribusikan kepada entitas induk pada 2022. Dari nilai tersebut, besaran dividen per lembar saham Bank Mandiri mencapai Rp 529,34.

Rasio pembayaran dividen Bank Mandiri juga sama dengan tahun 2021 yakni sebesar 60% dari laba atau sebesar Rp 16,82 triliun. "Besaran dividen per saham Bank Mandiri tersebut naik 46,8% jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya yang sebesar Rp 360,64 per saham," ucap Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi.

Dari nilai tersebut, dividen yang dibagikan kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52% saham Bank Mandiri atau sebesar Rp 12,84 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara, naik 46,7% dari posisi tahun lalu.

Bank Mandiri menetapkan 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu atau sebesar Rp 16,46 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Sebagai informasi, total laba bersih Bank Mandiri untuk tahun buku 2022 tercatat sebesar Rp 41,17 triliun. Capaian ini naik 46,89% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

4. BNI

Bank Negara Indonesia membagikan dividen untuk tahun buku 2022 senilai Rp 7,32 triliun. Jumlah itu setara 40% dari perolehan laba perusahaan tahun lalu. Dengan demikian, nilai dividen per saham ditetapkan Rp 392,78 atau lebih tinggi dibanding 2021 yaitu Rp 146 per saham.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, dividen yang dibagikan naik 2,69 kali lipat dari nilai dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp 2,72 triliun. Selain, itu dengan memperhitungkan komposisi pemegang saham pemerintah yang sebesar 60%, BNI akan menyetorkan dividen Rp 4,39 triliun ke rekening kas umum negara.

"Sementara itu atas kepemilikan 40% saham publik sebesar Rp 2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesui dengan porsi kepemilikannya masing-masing," kata Royke, dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI, Kamis petang (15/3).

Sedangkan, sebesar 60% dari laba bersih perseroan atau senilai Rp 10,98 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.

Sekadar gambaran, pada tahun 2021 lalu BNI tercatat membagikan dividen senilai 25% dari laba bersih tahun buku 2021 atau setara Rp 2,72 triliun. Manajemen BNI sebelumnya menyampaikan akan menaikkan rasio pembagian dividen ke level 30%-40% dari perolehan laba bersih. Tahun lalu, emiten bersandi BBNI ini tercatat membukukan laba bersih senilai Rp 18,3 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...