BCA Raup Laba Bersih Rp 11,5 Triliun di Kuartal Pertama 2023, Naik 43%

Patricia Yashinta Desy Abigail
27 April 2023, 16:53
BCA Raup Laba Bersih Rp 11,5 Triliun di Kuartal Pertama 2023, Naik 43%
bca.co.id
Bank Central Asia (BCA) membukukan laba bersih Rp 11,5 triliun pada kuartal I 2023.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih senilai Rp 11,5 triliun pada kuartal pertama 2023. Perolehan laba tersebut tercatat naik  43% secara tahunan (year on year/YoY). 

BCA mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) selama kuartal I 2023 sebesar 28,0% secara tahunan menjadi Rp 18,5 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 5,6% yoy menjadi Rp 6,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 6,9% yoy. Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 24,8 triliun atau naik 21,5% yoy.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan didorong oleh ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi dari penempatan dana pada obligasi negara. Hal ini sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional, serta kenaikan pendapatan fee dan komisi selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.

“Secara umum, kami belum menaikkan suku bunga kredit untuk senantiasa menyediakan suku bunga yang kompetitif di pasar serta mendorong pemulihan perekonomian," katanya dalam paparan kinerja secara virtual, Kamis (27/4).

Kredit korporasi naik 11,7% yoy mencapai Rp 320,5 triliun di Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA. Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM meningkat 11,8% yoy mencapai Rp 211,1 triliun.

Adapun Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) yang tercatat sebesar 22,1% di atas target yang ditetapkan. Sementara itu, KPR tumbuh 11,6% yoy menjadi Rp 109,6 triliun, dan KKB naik 15,2% YoY menjadi Rp 47,9 triliun.

Selain itu, saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2% yoy menjadi Rp14,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7% yoy menjadi Rp 174,5 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,0% yoy menjadi Rp 713,8 triliun di Maret 2023.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 11,9% yoy mencapai Rp 180,8 triliun di Maret 2023, berkontribusi hingga 25,0% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. Dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, BCA telah menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik sebesar Rp 327 miliar.

Lalu rasio loan at risk (LAR) turun ke 9,5% di kuartal I 2023, dibandingkan 13,8% di tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,8% di kuartal I 2023, turun dari 2,3% di tahun sebelumnya. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang baik, masing-masing sebesar 285,4% dan 57,9%.

"Saat ini, liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 386,1% per kuartal I 2023, jauh di atas ketetapan regulator. Ekses likuiditas BCA ditempatkan pada instrumen investasi berkualitas tinggi dengan tenor yang relatif pendek,” katanya.

Di sisi pendanaan, CASA naik 5,7% secara tahunan mencapai Rp 843,3 triliun per Maret 2023, berkontribusi hingga 81,2% dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 4,1% YoY menjadi Rp 1.039 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 4,9% yoy menjadi Rp 1.322 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...