UMKM Bergeliat, Restrukturisasi Kredit Covid BRI Kian Turun

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
12 Mei 2023, 15:36
Restrukturisasi kredit Covid-19 di BRI terus menurun menandakan kinerja UMKM semakin menggeliat pascapandemi.
BRI
Restrukturisasi kredit Covid-19 di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terus menurun menandakan kinerja UMKM semakin menggeliat pascapandemi.

Ketangguhan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam menghadapi krisis semakin teruji. Kinerja UMKM semakin menggeliat pascapandemi Covid-19.

Hal tersebut tampak dari restrukturisasi kredit Covid di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang terus menurun. Per kuartal I 2023, tercatat tinggal Rp99,8 triliun dari akumulasi restrukturisasi sebesar Rp263,4 triliun.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengungkapkan, penurunan nilai restrukturisasi tersebut faktor utamanya disebabkan pembayaran dari debitur. “Yang cukup menggembirakan, penurunan tersebut 61 persennya karena pembayaran,” katanya dalam keterangan pers, Jumat (12/5).

Ia mengimbuhkan, penurunan loan at risk Covid BRI bukan hanya karena pembayaran. Menurutnya, sebagian kecil juga karena unflagging. Dengan kata lain, memang lantaran kondisi nasabah membaik sehingga perseroan melepaskan flag restruk Covid mereka.

“Namun, sebagian besar penurunan nilai restrukturisasi tersebut memang karena adanya pembayaran,” tutur Agus.

Debitur yang gagal atau tidak bisa diselamatkan kurang lebih hanya 2 persen dari total debitur restrukturisasi. “Dan yang default rate kita, antara yang menjadi NPL maupun kita PH itu kurang lebih 11 persen,” ujar Agus.

Oleh karena itu, BRI sejauh ini tetap optimistis karena NPL coverage perusahaan di atas 280 persen. Bahkan, LAR coverage sudah 49 persen.

Menurut Agus, dengan default rate tadi yang kurang lebih sebelas persen maka BRI cukup percaya diri dan nyaman, untuk credit risk yang terkait risiko LAR Covid sudah cukup termitigasi dengan baik.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan, pihakknya kini memiliki pencadangan yang sangat memadai apabila terjadi potensi pemburukan kelak.

“Kami sekarang sudah mencadangkan terhadap LAR kami, cadangan kami mencapai 49 persen. Padahal yang tidak bisa diselamatkan hanya 2 persen,” katanya.

Sunarso mengimbuhkan, cadangan BRI untuk mengantisipasi risiko terjadinya pemburukan restruk Covid-19 tersebut bukan hanya cukup, bahkan lebih dari cukup.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...