Dana Kelolaan Nasabah Kaya BCA Capai Rp 170 T, Obligasi Paling Favorit
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA melaporkan dana kelolaan di bisnis pengelolaan kekayaan atau wealth management hampir mencapai Rp 170 triliun pada Juli 2023.
Direktur BCA Haryanto T. Budiman mengatakan dana kelolaan tersebut di luar dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA. Peningkatan dana kelolaan terjadi dalam tempo tiga tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 melanda dan makin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi.
"Dana kelolaan wealth management BCA tumbuh 50% secara tahunan (year on year/yoy) mencapai hampir Rp170 triliun," kata Haryanto dalam konferensi pers BCA Wealth Summit di Jakarta, Rabu (23/8).
Haryanto mengatakan, perhelatan BCA Wealth Summit di tahun lalu juga turut berkontribusi kepada kinerja positif wealth management BCA serta peningkatan antusiasme investasi dari para nasabah. Hal ini berimplikasi terhadap kenaikan 15% hanya dalam jangka waktu satu bulan setelah acara, di mana sebagian besar investasi dialokasikan untuk produk obligasi.
Selain itu, EVP Wealth Management BCA Ugahary Yovvy Chandra meramalkan dana kelolaan bisnis wealth management ini akan naik sampai Rp 180 triliun hingga akhir tahun ini. “Kami targetkan lebih dari Rp 180 triliun, jadi akan naik secara tahunan 30%,” katanya.
Yovvy mengatakan BCA Wealth Summit 2022 telah berhasil meraup 4.000 investor baru. Yovvy berharap target baru dari gelaran tahun ini dapat bertambah 25% dari tahun lalu.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya ingin menekankan disiplin investasi sedini mungkin. Tidak hanya bagi nasabah ‘tajir’ tetapi juga bagi seluruh nasabah.
“Investasi nggak hanya untuk nasabah affluent atau high net worth. Ini adalah satu kedisiplinan yang kita tekankan,” katanya.
