BNI Target Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 212 Triliun Usai Stock Split

Patricia Yashinta Desy Abigail
19 September 2023, 18:08
BNI Target Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 212 Triliun Usai Stock Split
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
Ilustrasi pergerakan harga saham. BNI menargetkan kapitalisasi pasar tumbuh 20% menjadi Rp 212 triliun setelah aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham atau stock split.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan nilai kapitalisasi pasar akan menyentuh Rp 212,5 triliun atau tumbuh 20% dari market cap saat ini setelah melakukan aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham atau stock split. 

Pada penutupan perdagangan Selasa ini (19/9), harga saham BNI berada di level Rp 9.450 per unit dengan nilai kapitaliasi Rp 176 triliun. Manajemen BNI juga telah menyetujui rencana aksi korporasi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini dengan rasio 1:2. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan pemecahan nilai nominal saham dilakukan karena perusahaan ingin berpartisipasi untuk mendorong pasar modal tanah air lebih adaptif dan likuid. Melalui aksi korporasi ini, sebutnya, perseroan dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada investor ritel untuk dapat berinvestasi di saham BNI.

"Kami saat ini memandang bahwa cukup lama rasio price to book value (PBV) BNI di kisaran 1,2 kali. Sehingga kami yakin ini sangat atraktif dibanding emiten perbankan lainnya yang PBV-nya sudah di atas 2 kali," kata Royke, dalam konferensi pers RUPSLB BNI secara virtual, Selasa (19/9).

Sebagai informasi, price to book value (PBV) adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Rasio price to book value yang lebih kecil dari 1 dapat mengindikasikan saham perusahaan adalah murah karena masih lebih rendah dari nilai buku.

Dia juga mengatakan rasio tingkat pengembalian modal atau return on equity/ROE) naik menjadi 15,3% hingga Juni 2023. Kenaikan ini memberi andil terhadap PBV Bank Negara Indonesia. Dirinya juga  menyebut BNI memiliki target jangka menengah (mid term) ROE mencapai 18% di 2025. 

"Lalu saat ini konsensus dari analis menargetkan fair value saham BNI di kisaran Rp 11.300 an per lembar setara dengan market cap Rp 212,5 triliun atau tumbuh 20% dari market cap BNI saat ini yang sebesar Rp 176,7 truliun," sebutnya.

Dengan aksi korporasi ini, lanjut Royke, jumlah lembar saham BNI yang beredar akan meningkat secara proporsional. Sedangkan, nilai nominal dan nilai pasar dari setiap lembar saham akan menyesuaikan.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...